Juni 13, 2012

RASA BERSALAH

Apakah anda dikuasai oleh rasa bersalah? Apakah anda perlu belajar mengenai bagaimana mengampuni dan diampuni?

Sementara anda menjalani perjalan hidup, anda dapat mengambil jalan dari rasa bersalah menuju pengampunan. Kalau anda siap, mari berbeicara kepada Yesus bersama saya sekarang...

Yesus yang terkasih, saya tidak sanggup lagi menanggung beban rasa bersalah dan rasa malu ini. Ampunilah saya atas apa yang sudah saya lakukan. Tolong, ajarilah saya untuk hidup dengan benar dan berintegritas. Saya menyerahkan hati saya kepada Engkau dan meminta Engkau untuk mengontrol hidup saya sekarang. Terima kasih, Yesus. Amin

KEHANCURAN

Apakah hidup anda hancur? Apakah hidup anda sudah demikian berantakan sehingga tidak ada harapan pemulihan lagi?


hati anda hancur...kami siap mendoakan anda
sementara anda menjalani perjalanan hidup, anda dapat mengambil jalan dari kehancuran menuju keutuhan hidup.
Jika saya dapat menuliskan catatan kehidupan saya, maka tulisan itu akan mengatakan bahwa saya adalah orang yang berhasil, kaya, dikagumi dan dikasihi. Tetapi kenyataannya adalah bahwa setiap kita harus berhadapan dengan rencana-rencana yang gagal, kesengsaraan dan bahkan tragedi. Kita hancur. Mungkin anda seperti telah dihantam begitu keras, seakan-akan anda telah menjadi rongsokan dari kejayaan anda di masa lalu. Anda merasa diasingkan dan kesepian. Tidak ada seorangpun yang peduli dan tidak ada yang mampu untuk menyelamatkan anda dari lautan keputusasaan ini. Dasyatnya rasa pahit yang anda alami membuat anda menjadi lumpuh, menguasai setiap pikiran anda dan merampas sukacita dan kenikmatan hidup yang belum pernah anda alami. Masalahnya adalah apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki hidup yang hancur ini? Kepada siapa yang harus kita pergi untuk mendapatkan kesembuhan dan pemulihan?
Mari kita sederhanakan hal ini. Anda sekarang memiliki dua pilihan, dua jalan yang bisa anda ambil. Jalannya yang pertama adalah melarikan diri dari rasa sakit itu. Atau jalannya yang kedua adalah menghadapinya serta menjalaninya. Mungkin anda selalu berusaha untuk melarikan diri dari rasa sakit itu dengan segala macam cara. Ada orang yang lari ke alkohol, ada orang yang menggunakan narkoba, seks bebas, barang-barang mewah, olah raga atau bahkan bekerja sekeras-kerasnya. Mereka akan melakukan apa saja untuk menghindar dari rasa sakit, melupakannya dan mengalahkannya. Tetapi rasa sakit hati itu masih terus ada. Atau bahkan terasa lebih hebat lagi.
Jika anda ingin meninggalkan kehancuran ini, maka anda harus mengambil jalan kedua. Yaitu menghadapi dan menjalaninya. Kalau kita hanya mau melihat pada diri kita sendiri, kita pasti akan gagal, karena kita memiliki banyak sekali keterbatasan. Tetapi ada seseorang yang mampu membawa kesembuhan itu. Namanya adalah Yesus Kristus.
Yesus datang ke dunia tidak untuk membangun sebuah agama atau menusun aturan-aturan yang harus ditaati. Yesus mengatakan, "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." Ia datang untuk menyembuhkan anda dalam kehancuran hidupmu dan memimpin anda dalam sebuah kehidupan yang menuju kepada keselamatan.
Yesus tahu bagaimana rasanya dikhianati, dihina dianggap bodoh, disalahpahami, difitnah, disiksa fisik dan bahkan dipaku di atas kayu salib dan mati sebagai seorang penjahat. Tetapi Ia mampu untuk mampu untuk mengalahkan kehancuran itu dengan mengikuti Allah Bapak. Ia taat kepada Allah dengan cara menaati Firman dan perintah-perintahNya. Sebagai hasilnya, Yesus bangkit dari kubur pada hari ketiga. Dan sekarang Ia masih tetap hidup. Ia memilih jalan menuju kepada kepulihan dengan mengizinkan Allah untuk memulihkan kesembuhan kepadanya.
Dan sekarang Yesus sedang meminta anda untuk memberikan hidupmu yang hancur itu kepadaNya. Jika anda memilih hal ini maka ingatlah bahwa Ia tidak hanya mau menerima rasa sakitmu, Ia mau menerima seluruh hidupmu. Karena satu-satunya jalan untuk menerima kesembuhan dari rasa sakit adalah memberi seluruh kehidupanmu kepadaNya. Ketika anda memberikan hak kepada Yesus untuk mengontrol hidup anda, maka anda akan didamaikan dengan Allah Bapak, anda akan berjalan dalam jalan yang menuju kepada keselamatan tubuh, jiwa dan roh. Ia akan memberikan kesembuhan dan kehidupan yang sejati. Apakah jiwamu hancur pada saat ini? Jika ya, saya mendorong anda untuk datang kepada Yesus. Percayalah kepada Dia sebagai juruselamat anda. Ia adalah penyembuh. Ia adalah pribadi yang akan membalut setiap luka hati dan akan memberikan anda kehidupan yang berkelimpahan. Jaraknya dekat sekali dengan anda. Anda hanya perlu memberikan hidup kepada Yesus Kristus.
Mari kita bicara kepada Yesus sekarang.
Yesus yang terkasih, saya memerlukan engkau dalam kehidupan saya. Tolong saya berpindah dari kehancuran kehidupan ini kepada keselamatan yang berasal daripadaMu. Berikan makna dalam kehidupan saya. Ampuni segala dosa-dosa saya dan biarlah Engkau saja yang ada dalam kehidupanan saya, mengontrol seluruh kehidupan saya. Terima kasih, Yesus. Dalam nama Yesus. Amin.
Okey. Inilah yang perlu anda melakukan sekarang. Klik mouse anda kepada kata "Ya" di bagian bawah video ini dan akan ada seorang yang menolong anda. Mungkin anda tertarik dengan pembahasan ini, tetapi anda belum siap untuk melangkah kepada Yesus. Ingat, Ia akan tetapi setia menantikan anda. Yesus mengasihi anda.
Sementara anda menjalani perjalan hidup, anda dapat mengambil jalan dari kehancuran menuju keutuhan. Kalau anda siap, mari berbeicara kepada Yesus bersama saya sekarang...
Yesus yang terkasih, saya memerlukan Engkau di dalam kehidupan saya. Tolong saya berpindah dari kehancuran kehidupan ini kepada keselamatan yang berasal daripada-Mu. Berikan makna dalam kehidupan saya, ampuni segala dosa-dosa saya. Dan biarlah Engkau saja yang berada di dalam kehidupan saya, mengontrol seluruh kehidupan saya. Terima kasih, Yesus. Dalam nama Yesus, Amin.
 

Juni 12, 2012

SATU HAL YANG KURINDU

Satu hal yang kurindu
Berdiam di dalam rumahMu
Satu hal yang kupinta
Menikmati baitMu Tuhan

Lebih baik satu hari dipelataranMu
Dari pada s’ribu hari di tempat lain
memujiMu menyembahMu
Kau Allah yang hidup
Dan menikmati s’mua kemurahanMu.

Juni 08, 2012

ENGKAU KUATKU

Meskipun musuh di depanku
Rintangan menghadang langkahku
Ku tahu sungguh, Engkau bersamaku

Beribu rebah di kiriku
Berlaksa di sisi kananku
Ku tahu janjiMu, Engkau bersamaku

Tak pernah giyah keyakinanku
Pada diriMu, Yesus Tuhanku
Tiada yang seperti diriMu

Reff:

Kaulah kuatku, kebanggaanku
Gunung batu dan keselamatanku
Kuat tanganMu, perlindunganku
Kaulah Allah sumber kemenanganku.

Juni 07, 2012

SEPERTI RAJAWALI


(Yesaya 40:30-31)  "Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan 
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."

Pernahkah Anda mendengar kisah ini? Ketika Allah menciptakan tiram, Allah memberikan suatu jaminan sehubungan dengan ekonomi dan tunjangan sosial. Bahkan Allah membuat sebuah rumah bagi tiram untuk melindunginya dari serangan musuhnya. Apabila tiram lapar, maka ia hanya membuka rumahnya dan segera mendapatkan makanannya.

Tetapi lain halnya dengan burung rajawali. Ketika Allah menciptakan burung rajawali, Allah berkata kepada burung ini, "Bangunlah rumah bagimu, tetapi ingat bahwa langit yang biru adalah batas jangkauanmu." Akhirnya burung rajawali memilih untuk membuat sarangnya di bukit-bukit dan gunung batu yang tinggi dimana badai selalu mengancam setiap saat. Untuk mendapatkan makanan, burung ini harus terbang jauh dimana hujan, angin, badai dan salju tidak dapat dihindari.

Rajawali yang sering kita lihat dalam bentuk lukisan, gambar atau patung, kali ini dijadikan sebagai ilustrasi di kitab Yesaya 40:30-31, yang menunjuk kepada suatu karakter ilahi, karakter yang kuat dalam setiap tantangan - apapun itu. Burung rajawali tidak menghindari bahaya, mereka malah menyambut badai. Dengan sayap jauh lebih besar daripada tubuhnya, ia memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Oleh karenanya rajawali memiliki stabilitas ketika sedang melayang-layang di udara dan tidak takut akan pergolakan arus udara yang tidak teratur.

Stres akibat pekerjaan sampai tingkat tertentu wajar saja. Tetapi tekanan yang berlebih seringkali memicu seseorang menjadi stres berat. Dalam pekerjaan, kita tidak lepas dari stres. Tapi syukurlah, bagi mereka yang menantikan Allah ada janji kelepasan dan kekuatan baru. Kita akan naik dan tidak menjadi lelah.

Jadilah rajawali yang selalu siap menghadapi badai dan tetap kuat

DI DOA IBUKU NAMAKU DISEBUT


Di waktu ku masih kecil
Gembira dan senang
Tiada duka ku kenal
Tak kunjung mengerang
Di sore hari nan sepi
Ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar
Namaku disebut

Reff :
Di doa ibuku
Namaku disebut
Di doa ibu ku dengar
Ada namaku disebut

Seringlah kini ku ke kenang
Di masa yang berat
Di kala hidup mendesak
Dan nyaris ku sesat
Melintas gambar ibuku
Sewaktu bertelut
Kembali sayup ku dengar
Namaku disebut

Sekarang dia telah pergi
Ke rumah yang senang
Namun kasihnya padaku
Selalu ku kenang
Kelak di sana kami pun
Bersama bertelut
Memuji Tuhan yang dengan
Namaku disebut.

Juni 06, 2012

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b
Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.
Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
*courtesy of PelitaHidup.com
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar  melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.
Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup  sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah?  Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.
Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”



Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?

1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”
Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau  masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.




Lalu mengamuklah  taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.
Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah  setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.
Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a
.

2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.
Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14
Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.
Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.
Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.
.

3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk  mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.
Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34
Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:
a). Ia memberi kekuatan
Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah.  Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.
Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60
Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.
Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.
Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.
b). Ia menyediakan pertolongan
Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan  berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka  Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9
Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.
Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.
Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya.  Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.  Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26
c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita
Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14
Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh  Raja Darius, dan kepada merekalah  para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.
Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.
Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.
Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23
Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.
Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Tiba-tiba  berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7
Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.
Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia,  mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.
Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.
Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.
Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya  yang baik.
Allah turut bekerja dalam segala hal  untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab  Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20
Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat.  Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25
Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan meninggalkan Engkau” Yosua 1:5b
Berbahagialah ia  yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3

Hidup Dengan Ucapan Syukur: Memberi Ketenangan Jiwa

Syukur adalah komponen ikhlas yang pertama dan terpenting dalam hidup kita. Namun demikian, banyak orang yang masih keliru dalam menerapkan rasa syukur. Mereka hanya sekedar mengucapkan atau mengakui, bukan merasakan perasaan syukur itu; sekedar di bibir, bukan mencoba memasukkannya ke dalam hati.
Rasa syukur adalah kemampuan kita menikmati apa yang sedang kita alami. Intinya adalah rasa nikmat di dalam hati. Bersyukur adalah menikmati perasaan syukur itu.
Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.” Mazmur 119:7
*courtesy of PelitaHidup.com
Mengucap syukur tanpa benar-benar menikmati perasaan syukur itu sama artinya dengan tidak jujur dengan diri sendiri, karena mengatakan apa yang tdak dirasakan.
Dan ternyata banyak juga orang yang hanya (benar-benar) bersyukur jika yang dperolehnya adalah hal-hal yang dianggap menyenangkan saja. Mestinya bersyukur itu kan kita lakukan setiap kali kita menikmati sesuatu (menyenangkan atau tidak) mengingat segala sesuatu itu datangnya dari Tuhan.
Anda pasti ingat apa yang diungkapkan Paulus supaya hatimu penuh melimpah dengan syukur.

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Kolose 2:7
Ungkapan itu justru harus hadir bukan pada saat semua berjalan menyenangkan, tetapi pada saat yang sulit dan pada saat dia mengalami penderitaan. Dengan kata lain, bersyukur itu sama pengertiannya dengan menerima dan merasakan nikmat pada setiap keadaan yang kita alami.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kecenderungan manusia yang sulit untuk mensyukuri dan menikmati apa yang ada di tangannya karena selalu mengharapkan yang belum dimilikinya.
:

Anda ingat ketika Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang penyakitan kusta? Dari sepuluh orang yang sudah mendapatkan dan merasakan kesembuhan, hanya satu orang yang datang untuk bersyukur (Lukas 17: 11-19).
*courtesy of PelitaHidup.com
Mengapa mereka tidak mau bersyukur dan berterima kasih atas kesembuhan yang telah diterima? Itu karena yang aktif bekerja adalah pikirannya, bukan hatinya. Akibat dari sulit bersyukur adalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh; sama seperti bangsa Israel yang sedang di padang gurun, dicatat dalam Perjanjian Lama, yang selalu mengeluh.
Lalu bagaimana cara terbaik untuk kita bersyukur? Cara terbaik untuk bersyukur adalah adalah dengan mengenali dan menghayati rasa nikmat sekecil apapun dalam dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sambil mengungkapkan dengan kata-kata, (syukur, Timakasih, puji Tuhan dan istilah apapun itu).
Apapun yang sedang terjadi, baik maupun buruk, hayatilah dan nikmati saja. Pastikan apa yang terucap dari mulut kita adalah apa yang kita rasakan di dalam hati, inilah arti sebenarnya kata jujur. Dengan kata lain, bersyukur yang tepat itu kalau kita melakukannya dengan jujur.
Bersyukur itu juga memberi pengaruh kepada ketenangan jiwa. Sebab pada hakikatnya, bersyukur adalah mengingat Dia yang Maha memberi, dan Dia yang Maha pemurah, Dia yang Maha pengasih, Maha segalanya. Dan dengan terus mengingat segala kebesaran dan kebaikan Tuhan itu kita bisa menemukan ketenangan jiwa.
Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.” Mazmur 116:7
Trimakasih Tuhan, untuk kasih setiamu
Yang kualami dalam hidupku
Trimakasih Yesus, untuk kebaikanMu
Sepanjang hidupku
Trimakasih Yesusku, Buat anugrah yang Kau b’ri
S’bab hari ini, Tuhan adakan, syukur bagiMu..
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, Bahwasanya Tuk selamanya, kasih setia-Nya
(1 Taw. 16: 34)
Salam syukur saya kepada Tuhan dan anda semua,

*courtesy of PelitaHidup.com
.

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah | PELITA HIDUP - Lights Up My Life

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah | PELITA HIDUP - Lights Up My Life

WUJUD CINTA SEJATI ADALAH RELA BERKORBAN

Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Konsep cinta dan pengorbanan adalah dua kesatuan yang tak terpisahkan. Wujud cinta sejati adalah rela berkorban. Bagaimana manusia menyatakan kasih yang sejati adalah dengan pengorbanannya sepenuh hati dan tanpa paksaan. Sepanjang sejarah manusia banyak contoh mengenai cinta dan pengorbanan manusia sebagai wahyu umum tentang kesejatian cinta. Misalnya, cinta tanah air dengan mengorbankan jiwa raganya membela negara, cinta keluarga dan sesama manusia bisa juga mengorbankan segalanya demi cintanya rela memberikan sebagin anggota tubuhnya untuk kehidupan orang lain, dsb.
Bagaimana dunia mengenal Tuhan dan mempercayai-Nya. Tuhan datang dan memperkenalkan keberadaan diri-Nya kepada manusia. Tidak mungkin manusia akan mengetahui dan mengenal Tuhan yang agung dan mulia tanpa Dia menyatakan diri-Nya sendiri. Bagaimana mungkin kita mengenal dan mempercayai pasangan kita, jika kita atau pasangan kita tidak datang dan menemui satu dengan yang lainnya. Jika Allah tidak memperkenalkan diri-Nya, maka kepercayaan kita hanya sebuah konsep dan ilusi manusia saja. Allah memberikan diri-Nya melalui putra-Nya agar kita mengenal dan mempercayai-Nya. Itulah anugerah-Nya dan itulah yang membuat kita percaya saat ini. Karena Allah dalam Yesus adalah oknum berpribadi, sehingga kita bisa berelasi. Tuhan Allah bukanlah konsep atau dogma yang bisa diserap info mengenai diri-Nya ke dalam pikiran kita. Informasi yang terdapat dalam Alkitab adalah uraian yang mati jika tidak dipimpin oleh Dia sendiri.
Allah adalah kasih. Tuhan yang maha kasih dan Tuhan yang bertanggung jawab pada ciptaan-Nya adalah Tuhan yang rela mengorbankan diri-Nya. Dalam hal ini putra-Nya yang tunggal. Penyataan kasih Allah yang sempurna adalah Yesus mati bagiku dan kita semua. Bagaimana Dia mengasihi manusia, yaitu dengan pengorbanan diri-Nya secara rela. Konsep kasih Tuhan sangat jelas dan tegas. Tetapi bagaimana dunia mengenal adanya Tuhan yang kasih itu. Manusia Yesus adalah wujud nyata dari karakter Tuhan yang tidak nyata. Peristiwa salib adalah wujud keberadaan Tuhan yang sempurna kepada dunia. Tuhan yang kekal menjadi manusia terbatas dan tunduk pada jalan konsep kasih (cinta dan pengorbanan) adalah pernyataan tentang keberadaan dan karakter Allah yang Maha Agung. Allah yang Maha Tinggi menjadi manusia yang maha rendah. Allah yang Maha Kuasa menjadi manusia yang tidak berdaya.
Ketika anak lelaki pertama saya yang masih bayi masuk rumah sakit dan tangannya yang mungil ditusuk jarum diinfus tergerak hati saya untuk rela menggantikan penderitaannya. Oleh karena demam yang tidak turun selama 1 minggu dirumah. Saya akhirnya membawa ke rumah sakit. Setiap malam kami orang tuanya rela tidak tidur untuk menggantikan kompres dikepalanya agar panasnya berkurang. Tetapi ternyata obat dari dokterpun tidak menolong panasnya turun dan dia harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih mendalam.
Selama di rumah sakit bayi saya nampaknya lemah dan tidak berdaya dengan penyakit yang masih belum bisa terdeteksi, walaupun beberapa kali diambil darahnya untuk pemeriksaan laboratorium. Hari demi hari kami melihat perjuangan bayi kami untuk memperoleh kesembuhan. Di dalam pikiran saya berandai-andai sekiranya penyakit yang dialaminya bisa dipindahkan ke dalam tubuh saya lalu dia menjadi sehat, maka saya akan senang sekali melakukannya. Bahkan sekalipun saya mati demi menggantikan penderitaannya, saya juga akan menerimanya dengan senang hati apalagi melihat wajahnya yang polos dan tak bersalah.
Hubungan saya sebagai bapak dan anak bayi kami begitu indah dan alamiah sekalipun interaksinya sangat sederhana. Kerelaan berkorban bukanlah sesuatu yang luar biasa, tetapi kewajaran bila memang kasih itu ada dalam diri kita.
Tentu kasih Allah lebih sempurna dari kasih manusia. Kerelaan diri-Nya mati untuk menggantikan manusia yang dicintainya adalah tidak sulit untuk dipahami bila kita melihatnya dari kacamata love based relationship. Tetapi Allah yang pencipta dan Maha Kuasa menjadi manusia dan menggantikan posisi kita itulah wahyu terbesar dalam sejarah umat manusia akan hakekat Allah yang rendah hati. Cinta-Nya yang sedemikian besar sulit dimengerti, tetapi secara subyektif saya dapat mengerti dalam wahyu umum (cinta saya dan anak saya). Antara pihak yang lebih superior sebagai orangtua dan pihak inferior, seorang anak bayi yang tidak berdaya dan sangat bergantung.

Juni 05, 2012

MENGENAL GEMBALA


dan domba-dombaKu mengenal Aku.- Yohanes 10:14


Pagi-pagi benar sang gembala mulai membuka pintu kandang dan membimbing kawanan dombanya untuk keluar. Sekawanan kepala berbulu lebat mengikuti sang gembala. Kawanan domba itu begitu kenal gembalanya. Mereka tidak pernah was-was bagaimana nanti kalau gembalanya mencelakakannya. Kawanan domba itu tahu persis bahwa dengan tuntunan gembala, sebentar lagi mereka akan sampai ke padang yang berumput hijau, bahkan mereka bisa merumput sambil berbaring sekalipun.
Mereka juga tahu bahwa sang gembala juga akan menuntunnya ke air yang tenang. Memang ada kalanya jalan yang dilalui terjal dan harus melewati lembah yang curam, tapi itu tidak akan pernah menggoyahkan keyakinan mereka kepada sang gembala. Mereka tahu persis bahwa ini jalan yang memang harus ditempuh untuk mendapatkan padang rumput yang baru. Kawanan domba itu kenal dengan persis seperti apa gembalanya. Tak pernah bimbang. Tak pernah meragukannya. Bahkan tak takut ketika harus melewati jalan yang sulit dengan lembah curam sekalipun.
Apakah kita juga adalah kawanan domba yang mengenal Yesus sebagai Gembala kita yang baik? Kalau kita sungguh telah mengenal Dia, tentu tidak ada lagi kebimbangan dan keragu-raguan ketika harus menurut segala perintahNya. Kalau kita sungguh mengenal Kristus sebagai Gembala yang baik, tentu kita tidak perlu protes maupun mempertanyakan keadilanNya saat menghadapi masalah. Tekanan hidup yang menghimpit pun tak akan mampu menggoyahkan keyakinan kita. Gembala kita memang tidak pernah menjanjikan jalan yang selalu mulus untuk dilewati, meski demikian Ia selalu berjanji untuk menyertai, memberi pengharapan dan kekuatan agar kita cakap menanggung segala perkara bersamaNya.
Kalau kita kenal Gembala kita sebagai Pencipta, kita akan mengagumiNya. Kalau kita kenal kebijaksanaanNya, kita akan belajar dari Dia. Kalau kita menemukan kekuatanNya, kita akan mengandalkan Dia. Kalau kita kenal Dia sebagai Gembala yang berani mengorbankan nyawaNya bagi domba-dombaNya, kita akan percaya kepadaNya. Kalau kita kenal Gembala kita sebagai penyembuh dan pembebat luka hati, kita mengijinkan Dia mengoperasi hati kita. Kalau kita kenal Gembala kita sebagai tempat perlindungan, kita akan merasa aman bersamaNya. Apakah Anda kenal Gembala Anda?
Cobalah renungkan, seberapa dalam kita mengenal Tuhan sebagai gembala kita.

Juni 03, 2012

TIGA KATA AJAIB

Di zaman modern ini sudah banyak orang yang sudah melupakan tiga kata ajaib ini, padahal tiga kata ajaib ini mampu menjadi jembatan dan membuka jalur komunikasi yang telah tertutup selama ini. Tidak percaya? Aya kita buktikan! Tiga kata ajaib itu adalah: MAAF, TOLONG, TERIMA KASIH.

Maaf
Matius 6:12, “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Memaafkan mengandung empat macam arti: berdamai, melepaskan, mengampuni dan melupakan.
a. BERDAMAI
Ketika kita memaafkan seseorang atau meminta maaf atau kesalahan kita, sebenarnya kita sedang menaikkan bendera putih, meruntuhkan tembok pemisah dan membangun jembatan penghubung untuk memperdamaikan kedua belah pihak.

b. MELEPASKAN
Ketika kita menyakiti seseorang atau disakiti orang lain baik melalui perbuatan/perkataan, kita sebenarnya sedang menciptakan sebuah ikatan atau belenggu yang mengikatkan diri kalian berdua (si pembuat dan korban). Dan ketika kita memilih untuk tidak mengampuni dan melepaskan pengampunan, kita sedang mengikatkan diri dengan orang itu, dan otomatis persatuan terjadi yaitu persatuan dosa. Kita akan menjadi sama dengan orang yang terikat pada kita baik si pelaku dan korban. Permintaan maaf dengan disertai pengampunan akan membuka belenggu-belenggu dosa dan memberikan kemerdekaan yang seutuhnya.

c. MENGAMPUNI
Ketika kita mengampuni sebenarnya kita sedang mematikan “sengat” yang ditimbulkan akibat luka-luka oleh perkataan atau perbuatan. Apa yang ditimbulkan akibat dari perbuatan orang itu memang tidak dapat dilupakan, namun kenangan akan perbuatan itu sudah tidak berpengaruh terhadap diri kita lagi. Kita akan memiliki cara pandang yang baru dalam menilai masalah itu, dan ketika menceritakannya kepada orang lain, kita tidak merasa sakit hati lagi karena kita menjadi manusia yang berbeda.

Tolong
Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk social dan hidup dalam satu komunitas yang membutuhkan dan ada ketergantungan satu sama lain. Tidak ada manusia super di muka bumi ini, dan Tuhan memakai orang lain untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan kita sebagai manusia.

Hidup tolong menolong menggambarkan sikap saling mengasihi dan peduli akan orang lain. Banyak orang merasa takut melakukan hal ini, karena takut diperalat dan takut gengsinya turun. Menolong orang lain dan meminta pertolongan orang lain tidak akan menjatuhkan harga diri kita, malahan akan semakin meningkatkan harga diri kita karena kita akan dinilai sebagai orang yang rendah hati dan bermurah hati. Dan itulah yang TUHAN ingin kita lakukan sebagai anak-anak-Nya.

Terima Kasih
1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Matius 22:39, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Terima kasih menunjukkan dua macam arti:
a. MENGUCAP SYUKUR
Mengucap syukur adalah tanda kita berterima kasih atas pertolongan dan keterlibatan Tuhan secara adikodrati di dalam hidup kita.

b. PENGHORMATAN DAN PENGHARGAAN
Ketika kita menempatkan seseorang di atas kita, misal: pasangan, pemimpin, ketua. Respon kita kepada mereka akan berbeda dibandingkan dengan respon kita kepada orang yang di bawah kita, misal pembantu. Ketika orang-orang yang di atas kita memberikan pertolongan/bantuan, dengan mudah kita memberikan ucapan terima kasih berkali-kali bahkan sampai membungkukkan badan. Tapi bandingkan takkala pembantu atau bawahan kita yang melakukannya, sangat jarang kita mendengar ucapan terima kasih ini.

Firman Tuhan katakan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, siapa pun dia entah dia pembantu, tukang sampah, bahkan gelandangan sekalipun, ketika mereka memberikan pertolongan atau bantuan sudah menjadi tugas kita untuk berterima kasih. Dengan kita melakukan hal ini, itu berarti kita telah menghargai dan menghormati mereka sebagai ciptaan Tuhan.

Mari kita praktikkan tiga kata ajaib ini dalam keseharian kita. Dan anda akan melihat, dunia menjadi lebih indah dari sebelumnya

MEREKA BISA JIKA DIPERCAYA

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. - I Timotius 4:12

Saya acungi jempol untuk anak muda ini. Prestasi yang mengagumkan dan luar biasa. Ingin tahu bagaimana seorang anak SMA menjalankan tugas sebagai seorang wali kota? Tengoklah ke Hillsdale, Michigan. Sejak akhir November 2005, Michael Sessions yang baru berusia 18 tahun secara resmi menjadi walikota. Kemenangannya di pilihan wali kota ini menjadi berita fenomenal hingga USA Today sampai BBC News meliputnya. Lebih hebat lagi, dana kampanyenya juga hanya 700 dollar AS atau sekitar 7 juta rupiah. Sessions akan bekerja sebagai wali kota sepulangnya dari belajar di sekolah. Hebat, bukan? *
Ketika membaca berita ini, saya langsung terpikir satu ayat, “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Surat yang ditulis Paulus kepada Timotius ini digenapi dalam kehidupan Michael Sessions.
Jujur saja, sebagai anak muda kita terlalu sering diremehkan. Dicap sebagai orang yang miskin pengalaman, belum tahu banyak, belum mencicipi pahitnya kehidupan dan sudah menjadi stereotipe bahwa anak muda hanya bisa berhura-hura saja. Dengan pandangan umum seperti ini, rasanya sangat mustahil bagi kita untuk mencapai prestasi yang mengagumkan di usia muda kita. Kiranya semua pandangan umum ini tidak mematikan semangat kita, sebaliknya marilah kita mengimani apa yang pernah ditulis oleh Paulus kepada Timotius itu juga digenapi dalam kehidupan kita. Saya sangat berharap bahwa kisah walikota termuda di dunia ini dibaca oleh seorang anak muda untuk membangkitkan semangat mereka.
Lebih bersyukur lagi jika saya sedang berhadapan dengan pembaca yang sudah dewasa. Kiranya tulisan ini bisa membuka wawasan kita bahwa seorang anak muda bisa saja dipakai Tuhan dengan luar biasa, sekaligus menunjukkan prestasi yang mengagumkan. Itu sebabnya jangan buru-buru meremehkan anak kita. Jangan buru-buru menghakimi bahwa anak kita yang masih sangat muda tak akan bisa berbuat apa-apa. Sungguh bijak kalau kita mau menuntun dan membimbing mereka, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mencapai potensi diri yang maksimal. Percayalah, mereka bisa seandainya dipercaya.
Yakinlah bahwa Tuhan bisa memakai seorang anak muda dengan luar biasa.

KESOMBONGAN


Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. - Amsal 16:18

Ketika petinju Muhammad Ali sedang berada di puncak ketenarannya, ia berpergian dengan naik sebuah pesawat. Ketika hendak take-off, seorang pramugari mengingatkannya untuk mengenakan sabuk pengaman. Muh. Ali menjadi dengan lantang dan sombongnya menjawab, “Superman tidak perlu sabuk pengaman.” Dengan cepat sang pramugari menjawab, “Superman juga tak perlu naik pesawat terbang.” Lalu Muh. Ali segera memasang sabuk pengaman.
Begitu mudah bagi seseorang yang memiliki kelebihan untuk terperangkap dalam kesombongan, khususnya ketika dia merasa lebih tinggi dari orang lain. Pada saat yang sama, ia akan merasa minder dan rendah diri ketika berhadapan dengan seseorang yang memiliki level lebih tinggi dari dirinya. Inilah yang dalam bahasa psikologi disebut dengan distorsi self-image.
Bagaimana cara pandang yang benar, supaya kita tidak terjebak dalam kesombongan tapi juga tidak terjebak dengan perasaan rendah diri? Lihatlah diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita. Tuhan melihat kita sebagai ciptaan yang berharga, maka hargailah diri kita. Demikian juga tanpa Tuhan kita bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa, itu sebabnya kita tidak boleh sombong dan bermegah diri.
Kesombongan adalah awal kehancuran! Menara Babel berakhir dengan kekacauan pada saat muncul kesombongan. Nebukadnezar direndahkan begitu rupa akibat sombong dan bermegah diri. Marilah kita jaga hati agar tidak terjebak dalam kesombongan. Ketika perusahaan kita berkembang pesat. Ketika jabatan kita mendapat promosi. Ketika prestasi kita menjadi perbincangan banyak orang. Ketika seseorang menyampaikan kekagumannya kepada kita. Hendaklah kita hati-hati dan tidak buru-buru menganggap diri kita Superman! Jangan biarkan semua hal tersebut membuat kita sombong, sebab saat kita sombong kita sedang menuju ke dalam kehancuran.
Tidak ada orang sombong yang bisa bertahan lama

WORSHIP_ KU HIDUP BAGIMU

Yesus Kau kebenaran
Yang menyelamatkanku
Kau memb’rikanku hidup dan pengharapan

Ku ikut kehendakMu
Ku perlu anug’rahMu
Kunyatakan janjiku kepadaMu

Reff:

Kalau ku hidup, ku hidup bagiMu
Hatiku tetap, tetap menyembahMu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu

S'lama ku hidup, ku hidup bagiMu
Mataku tetap, tetap memandang
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu

Juni 01, 2012

BAHAYA BERPUAS DIRI

Bahaya Berpuas Diri

Suatu waktu, seorang rahib telah mengembangkan meditasinya hingga mencapai tingkat absorbsi mental yang tinggi. Ia telah mampu memproyeksikan ciptaan mentalnya laksana benda konkrit sehingga bisa dilihat oleh orang lain. Karena hal ini, ia mengira telah mencapai Penerangan. 

Ia memiliki seorang murid yang mempraktekkan meditasi hingga ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Ketika mencapai tingkat ini, ia sadar bahwa gurunya tidak bisa berkembang lebih lanjut akibat kepuasan diri. Masalahnya adalah bagaimana membuat gurunya sadar akan hal itu.

Suatu hari ia datang menemui gurunya, dan bertanya apakah gurunya telah mencapai Penerangan.

"Tentu saja," jawab gurunya, "untuk membuktikannya, saya akan menciptakan apa saja yang engkau sebutkan dengan pikiranku."

"Ciptakan gajah," kata muridnya. Seekor gajah besar muncul di hadapan mereka.

"Sekarang buat gajah itu mengejar guru," kata muridnya lagi. Pada waktu gajah itu mulai mengejarnya, guru itu berusaha bangun dari duduknya dan mulai berlari.

"Tunggu, jika guru sudah mencapai Penerangan," tanya muridnya, "bagaimana guru bisa mempunyai rasa takut? Kenapa guru lari?"

Pada saat itu juga, gurunya tersadar bahwa ia belum mencapai Penerangan.


Berapa banyak dari kita yang membiarkan rasa puas diri menghalangi kemajuan kita lebih jauh?