Juni 05, 2012

MENGENAL GEMBALA


dan domba-dombaKu mengenal Aku.- Yohanes 10:14


Pagi-pagi benar sang gembala mulai membuka pintu kandang dan membimbing kawanan dombanya untuk keluar. Sekawanan kepala berbulu lebat mengikuti sang gembala. Kawanan domba itu begitu kenal gembalanya. Mereka tidak pernah was-was bagaimana nanti kalau gembalanya mencelakakannya. Kawanan domba itu tahu persis bahwa dengan tuntunan gembala, sebentar lagi mereka akan sampai ke padang yang berumput hijau, bahkan mereka bisa merumput sambil berbaring sekalipun.
Mereka juga tahu bahwa sang gembala juga akan menuntunnya ke air yang tenang. Memang ada kalanya jalan yang dilalui terjal dan harus melewati lembah yang curam, tapi itu tidak akan pernah menggoyahkan keyakinan mereka kepada sang gembala. Mereka tahu persis bahwa ini jalan yang memang harus ditempuh untuk mendapatkan padang rumput yang baru. Kawanan domba itu kenal dengan persis seperti apa gembalanya. Tak pernah bimbang. Tak pernah meragukannya. Bahkan tak takut ketika harus melewati jalan yang sulit dengan lembah curam sekalipun.
Apakah kita juga adalah kawanan domba yang mengenal Yesus sebagai Gembala kita yang baik? Kalau kita sungguh telah mengenal Dia, tentu tidak ada lagi kebimbangan dan keragu-raguan ketika harus menurut segala perintahNya. Kalau kita sungguh mengenal Kristus sebagai Gembala yang baik, tentu kita tidak perlu protes maupun mempertanyakan keadilanNya saat menghadapi masalah. Tekanan hidup yang menghimpit pun tak akan mampu menggoyahkan keyakinan kita. Gembala kita memang tidak pernah menjanjikan jalan yang selalu mulus untuk dilewati, meski demikian Ia selalu berjanji untuk menyertai, memberi pengharapan dan kekuatan agar kita cakap menanggung segala perkara bersamaNya.
Kalau kita kenal Gembala kita sebagai Pencipta, kita akan mengagumiNya. Kalau kita kenal kebijaksanaanNya, kita akan belajar dari Dia. Kalau kita menemukan kekuatanNya, kita akan mengandalkan Dia. Kalau kita kenal Dia sebagai Gembala yang berani mengorbankan nyawaNya bagi domba-dombaNya, kita akan percaya kepadaNya. Kalau kita kenal Gembala kita sebagai penyembuh dan pembebat luka hati, kita mengijinkan Dia mengoperasi hati kita. Kalau kita kenal Gembala kita sebagai tempat perlindungan, kita akan merasa aman bersamaNya. Apakah Anda kenal Gembala Anda?
Cobalah renungkan, seberapa dalam kita mengenal Tuhan sebagai gembala kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar