Mei 31, 2012

KONFLIK DAN MASALAH DALAM KELUARGA

Tidak ada keluarga tanpa konflik dan masalah. Konflik dan masalah hanya akan berhenti di saat seseorang meninggal dunia. Artinya selama kita hidup pasti mengalami masalah. Persoalan utamanya adalah bisa atau tidaknya kita mengatasi masalah tersebut. Karena kita bertumbuh atau tidak hanya ditentukan oleh faktor tersebut. Seseorang diukur kedewasaannya ketika dia mampu mengatasi konflik-konflik yang dihadapi. Semakin kita dapat mengatasi konflik, semakin menentukan pertumbuhan kita untuk menjadi sekarakter dengan Kristus.
Masalah akan bertumbuh hebat ketika masing-masing anggota keluarga terlalu menuntut satu-sama lain menjadi sosok sempurna seperti keinginannya. Menuntut seseorang menjadi sempurna seperti yang kita idolakan tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik yang sesuai dengan kemauan kita, sebaliknya kita akan semakin frustrasi ketika apa yang kita harapkan itu tidak kunjung tiba.
"There is no perfect life" kata orang bijak, agaknya pengertian ini sangat tepat. Kehidupan sempurna hanya akan kita terima saat kita kembali ke Rumah Bapa hidup bersama-sama dengan Allah dalam tubuh kemuliaan. Selama kita di dunia ini akibat dari dosa warisan sejak zaman Adam, kita tidak akan menemukan kehidupan yang benar-benar sempurna. Tidak ada manusia yang sempurna!
Rakyat Amerika walaupun terkenal dengan kehidupan seks bebas, tetapi selalu menuntut presiden-nya "immune" dari dosa susila. Kita semua tahu dari kasus-kasus Presiden Clinton, yang akhirnya kita ditemukan kepada suatu konklusi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dalam keluarga, sehebat apapun kata orang tentang kesempurnaan keluarga itu, akan selalu ditemukan ada "hal yang tidak beres" yang pernah terjadi atau yang sedang terjadi.
Lalu bagaimana mengatasi konflik/ masalah dalam keluarga? Yang pertama adalah "Mencegah Konflik/ masalah", dan yang kedua adalah "Mengatasi/ mengobati Konflik/ masalah". Pada dasarnya mencegah tentulah lebih baik daripada mengobati.
Konflik dan masalah bisa terjadi ketika masing-masing tidak menjadi pendengar yang baik, saat pasangannya berkeluh kesah. Ketika salah satu pihak tidak mengargai pembicaraan dalam suatu dialog. Konflik di antara suami istri adalah merupakan target iblis. Waktu suami istri konflik, iblis pun bertepuk tangan, suami istri harus meenyadari hal ini dan saling mengingatkan. Jangan serang pasangan (jangan saling melukai) tetapi utarakan perasaan. Perasaan yang kita utarakan adalah netral.
Kalau anda punya problem dalam mengutarakan perasaan secara lisan, lakukan secara tertulis (surat cinta). Kadang-kadang kalau sudah lama menjadi suami-istri, masing-masing akan merasa "risi/ enggan" untuk melakukan ini. Namun cara ini kadang bisa menghasilkan hal yang baik.
Buat komitmen ajaklah keluargamu "berdoa bersama" (berpegangan-tangan) ketika sudah sulit berkomunikasi. Ini cara yang sangat baik dimana masing-masing mencari kehendak Tuhan, dan bukan memaksakan keinginan pribadinya (egois). Kehendak dan kepentingan Tuhan ditempatkan di tempat yang utama.
1 Korintus 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Pengungkapan kasih secara verbal dan tindakan fisik sangatlah penting dalam berkeluarga; mengatakan "aku mengasihimu/ I love you" atau memeluk dan memegang tangan adalah suatu pengungkapan perasaan yang sederhana sekali. Namun sayang hal yang mudah ini sering terlupakan untuk dilakukan. Sehingga kemudian sebuah keluarga mudah jatuh dalam suatu konflik.
1 Yohanes 4:7-8 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

PERAN SUAMI DALAM KELUARGA


Keluarga harus mencerminkan prinsip Kerajaan Allah. Bila cermin pemerintahan Allah ada dalam suatu rumah tanggga, berarti Yesus ada di atas suami. Dalam hal ini wewenang yang dimiliki suami bukan wewenang untuk digunakan semena-mena. Tetapi wewenang yang dibungkus dengan kasih Kristus demi kemuliaan Allah dan tegaknya rumah tangga Allah atau pemerintahan Allah dalam keluarga. Untuk ini seorang suami harus menjadi imam. Dalam hal ini harus ditegaskan bahwa hubungan suami istri dapat menjadi lambang hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:32).
Allah menentukan suami harus menjadi imam dalam keluarga. Seperti Kristus berkorban untuk jemaat, demikian pula suami harus berkorban bagi keluarga. Hal ini juga ditegaskan oleh Allah Bapa dalam Kejadian 3:19, bahwa manusia (laki-laki) akan berpeluh dalam mencari nafkah. Sebagai "penolong", istri dapat membantu suami mempertahankan ekonomi keluarga, tetapi suami tidak boleh menjadikan istri "sapi perahan" guna menunjang kebutuhan keluarga.
Dalam Efesus 5:25, disebutkan bahwa suami harus mengasihi istri seperti "Kristus mengasihi jemaat". Dalam hal ini, suami harus melihat kasih Kristus sebagai prototype atau teladan kasih yang harus dikenakan terhadap istri. Untuk itu kita harus mengerti tempat Kristus bagi jemaat. Kristus adalah kepala atau pemimpin yang memimpin kepada kebenaran

 NASIHAT SUPAYA BERTEKUN DALAM IMAN
(Ibrani 12:1-5)
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Ini berarti supremasi suami terhadap istri bukanlah kewenangan untuk berlaku sewenang-wenang, tetapi memimpin istri kepada kebenaran. Dalam hal ini suami harus menjadi teladan iman dan pemimpin rohani dalam keluarga. Suami sebagai kepala istri maksudnya adalah bahwa suami harus menjadi terdahulu dalam membawa anggota keluarga termasuk istrinya kepada Tuhan. Jadi kewenangan suami diatas istri bukanlah alat untuk memperalat atau memanfaatkan istri guna pelampiasan keinginan pribadi, sebab bila hal ini terjadi, maka hubungan suami istri sudah menjadi sebuah "perbudakan". Idealnya suami harus mampu menjadi "gembala sidang keluarga".

PEREMPUAN DAN KELUARGA


Istri adalah salah satu tonggak penting dalam keluarga. Sejak awal penciptaan manusia, Hawa melengkapi kebutuhan Adam. Ia melengkapi kebutuhan emosi, intelektual, dan sosial Adam. Kekosongan dalam diri laki-laki diisi oleh peran perempuan, demikian sebaliknya. Itulah yang menjadi dasar suatu pernikahan. Didalam Alkitab tidak pernah disebutkan bahwa perempuan adalah makhluk ciptaan kelas dua dan menurut pandangan kristiani, perempuan mempunyai martabat yang setara dengan laki-laki.
Tetapi dalam kehidupan berkeluarga Firman Allah mengajar kepada kita demikian :
Efesus 5:22-33 KASIH KRISTUS ADALAH DASAR HIDUP SUAMI-ISTERI
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya. 5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Dr. Wayne Grudem, seorang profesor yang cukup terkenal saat ini mengatakan: "Penundukan seorang isteri kepada suaminya bukanlah penundukan yang membabi-buta melainkan penundukan yang menjadi naturnya dia untuk mau takut dan taat kepada Kristus."

 Konsep tunduk yang dijabarkan oleh Rasul Paulus itu adalah:

 1. TUNDUK KEPADA ALLAH ( Efesus 5: 22)
Penundukan yang bukan karena dipaksakan melainkan penundukan dari spiritual. Tunduk bukanlah hal yang mudah. Setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk memberontak, ingin berkuasa dan menentukan tujuan hidup sendiri. Namun salah satu kunci rahasia kebahagiaan kehidupan adalah dengan mengizinkan Allah menjadi Tuhan dalam kehidupan kita.
Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Uangan 6:24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.
Wahyu 14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Bila hal ini dilakukan maka seorang istri akan merasa mudah tunduk kepada suami, sebagaimana seharusnya dalam Tuhan.
Kolose 3:18-19, 3:18. Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. 3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

2. TUNDUK KEPADA SUAMI ( Efesus 5: 22)
Seorang istri yang tunduk kepada suami tidak berarti mencampakkan kecerdasan, ketrampilan, dan segala potensi yang dimiliki oleh seorang istri. Seorang suami atau istri jika tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan perintah Allah, akan menghadapi kesulitan dalam kehidupan rumah tangganya.
1 Korintus 11:3 11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Seorang isteri yang sejati harus kembali kepada fungsinya yang sejati serta memiliki kerelaan untuk taat kepada Allah. Ketika ia mulai mau menundukkan diri kepada Kristus sebagai pusat kehidupannya maka itu akan memunculkan sikap penundukan kepada suaminya dan kondisi kenaturalan kewanitaan itu disebut Womanhood. Konsep ini sudah muncul sejak di jaman Abraham, dimana Sarah begitu tunduk kepada Abraham dan memanggil suaminya sebagai tuannya.
Seorang istri harus menghormati suaminya sekalipun ia tidak layak menerimanya. Dalam Petrus 3:1-6, Petrus menekankan agar para istri menghargai dan tunduk kepada suami mereka yang "tidak taat kepada Firman" (ayat 1). Hal ini kedengarannya tidak masuk akal tetapi Petrus menambahkan bahwa suami yang demikian ini bisa dimenangkan oleh kelakuan istrinya yang saleh.
1 Petrus 3:1-6 HIDUP BERSAMA SUAMI-ISTERI 3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, 3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Tunduk disini adalah tunduk yang tidak mengorbankan iman Kristen dan ketaatan kepada Firman Tuhan dan kesetiaan kepada Kristus. Dalam hal ini istri bisa menolak ajakan atau perintah suami apabila ajakan atau perintah tersebut bertentangan dengan Firman Tuhan dan merusak kesetiaan kepada Kristus. Harus diingat, walaupun sudah seorang perempuan telah menjadi istri seorang seorang laki-laki, namum tetaplah perempuan itu sebagai "hamba Allah"
1 Korintus 7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
1 Petrus 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Ketika seorang wanita bisa memposisikan dirinya secara tepat terhadap suaminya, itu justru membangun satu kebahagiaan di dalam keluarga. Dan disini bagaimana seorang wanita menampilkan, menyatakan dan memproses diri, taat dan berpusat pada Kristus yang direfleksikan kepada suaminya.
Konsep tunduk seorang istri bukan berarti tunduk secara pasif (semua beban dilempar kepada suami) karena itu merupakan satu bentuk dari pemberontakan, tetapi tunduk aktif dengan memberikan ide dalam mencari pemikiran, yang dipikirkan dari sudut pemikiran suami. Ketika sang suami sedang memikirkan suatu gagasan/masalah, bagaimana sang istri memberikan input yang terbaik buat suaminya, sehingga suaminya dapat mengaktualisasikan apa yang ia gumulkan. Sehingga peran istri disini mengisi, khususnya bagian-bagian detail yang tidak terpikirkan oleh suami.
Seorang pria cenderung untuk berpikir secara global, oleh sebab itu seorang istri harus mempunyai ketajaman analisa alternatif, kesulitan dan dampak yang lain yang akan dihasilkan dari pergumulan tersebut. Dan itu menjadikan seorang isteri support kepada apa yang suaminya inginkan secara positif.
Memang kita akan melihat bahwa suami yang memutuskan tetapi dibelakangnya ada isteri yang memberikan pertimbangan terbaik bagi keputusan tersebut. Didalam otobiografi tokoh-tokoh penting di dunia akan kita dapati bahwa keputusan-keputusan tersebut terjadi karena mereka memiliki istri yang sangat mendukung, namun sebaliknya dibalik para penjahat yang hebat juga terdapat isteri yang sangat merusak. Sehingga kita sekarang mengetahui bagaimana posisi seorang isteri akan sangat berpengaruh bagi suaminya. Seperti Sarah yang selalu memberikan input, dan dukungan didalam Abraham menjalankan ide dan pelayanannya, dan ia tidak pernah menghalangi apa yang menjadi garis perjalanan dan tugas Abraham.

3. MENGASIHI KELUARGA
Titus 2:4 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
Seorang ibu harus mengutamakan keluarganya. Jika seorang ibu terlalu dibebani oleh tekanan ekonomi sementara peluangnya untuk karier terbuka lebar, maka ia dengan mudah akan mengabaikan keluarganya. Namun seorang ibu yang bijaksana haruslah dapat meluangkan waktu dan menyimpan energi untuk keluarganya. Perlu diingat bahwa salah 353u karakteristik dari keluarga yang berhasil adalah daya tarik cinta kasih seorang ibu. Kasih ini tak dapat digantikan oleh siapapun.
Dalam mengurus rumah tangganya, Seorang ibu akan menunjukkan teladan tentang penguasaan diri, kebaikan, dan kekudusan dalam pikiran serta hati (Titus 2:5)
Titus 2:5 2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
Hal-hal tersebut tidaklah mudah dilaksakan. Namun hal itu akan dapat terwujud jika kita memelihara hubungan dengan Allah melalui aktivitas-aktivitas seperti doa, pembacaan Alkitab, dan menerima pengajaran Alkitab yang benar.
Keindahan seorang istri bukan dari dandanan/ keindahan lahiriah yang tampak diluar saja. Alkitab banyak mengajarkan bagaimana seorang perempuan dapat menjadi seorang perempuan yang sejati.

IMAN WANITA YANG MENGALAMI PENDARAHAN

Saya tidak tahu dengan Anda, tapi terkadang saya bisa menjadi orang yang pesimis. Maksud saya, jika Anda datang kepada saya dan mengatakan bahwa Anda menemukan sepasang sepatu "Nine West" di keranjang diskon yang harganya hanya .99, bisa dipastikan, saya akan bersikeras bahwa Anda berbohong sampai saya melihat nota pembeliannya. Jika seseorang mengatakan pada saya bahwa mereka akan mengajak saya berpesiar selama 2 minggu, saya mungkin tidak akan terlalu antusias hingga saya benar-benar berada di atas kapal. Apa yang bisa saya katakan? Saya tidak suka dikecewakan.
Tapi ada seorang wanita yang tidak seperti saya, seorang wanita yang memiliki iman yang mengagumkan ... sangat mengagumkan hingga kisahnya dimasukkan ke dalam Alkitab di tiga tempat yang berbeda. Segera ambil Alkitab Anda dan bukalah Matius 9:20-22, Markus 5:25-34, atau Lukas 8:43-48.
Baiklah, sekarang Anda telah membaca dari sumbernya, saya akan menceritakan versi saya sendiri pada Anda. Wanita malang ini telah menderita pendarahan selama 12 tahun. Hmm, itu lebih dari setengah hidup saya -- waktu yang lama! Dapatkah Anda membayangkan rasa sakit yang telah dirasakan dan betapa lemahnya wanita ini? Jika Anda pernah mengalami pendarahan lebih dari beberapa menit, Anda tahu bahwa itu benar-benar menguras darah. Dia pasti sangat kelelahan setiap waktu. Tapi inilah bagian terburuknya. Pada masa itu, jika Anda pendarahan, Anda dianggap tidak bersih (najis). Oleh sebab itu, tidak ada seorang pun yang bahkan mau menyentuh wanita itu ... dan dia tidak diizinkan untuk menyentuh orang lain -- itulah hukumnya. Maka selama 12 tahun, ia mengalami pendarahan tanpa pelukan, tidak ada tepukan di punggung, tidak ada usapan di rambut. Sentuhan manusia dapat menenangkan ... maksud saya, apakah ada seorang wanita yang tidak mau dipeluk ketika sedang kesakitan? Ada beberapa hal yang tidak pernah dapat kita atasi.
Begitulah wanita itu ketika Yesus berjalan melewatinya. Ketika itu, Yesus sedang tergesa-gesa karena Yairus membutuhkan-Nya untuk datang ke rumahnya oleh karena anak perempuannya sedang sekarat. Yesus juga dikelilingi oleh kerumunan orang yang sangat banyak. Dia tidak punya waktu untuk menumpahkan kisah sedihnya pada Yesus dengan harapan bahwa Yesus akan menyembuhkannya, seperti banyak mukjizat yang telah dilakukan-Nya. Satu-satunya waktu yang dimilikinya dengan Yesus adalah hanya untuk menyentuhnya selagi Dia sedang berjalan ... dan mungkin, hanya MUNGKIN dia akan disembuhkan. Tapi ingat ... dia tidak diizinkan untuk menyentuh orang lain.
Ketika Yesus berjalan, wanita ini dipenuhi dengan iman, mengulurkan tangannya, dan menyentuh jubah Yesus sewaktu Dia sedang berjalan. Alkitab mengatakan, "Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya." (Markus 5:29). WOW, SEKETIKA ITU JUGA pendarahannya langsung berhenti dan dia tidak merasa kesakitan lagi. Hanya dengan menyentuh pakaian Yesus. Benar-benar sebuah sukacita! Benar-benar sebuah kebebasan! Tapi tunggu sebentar ... Yesus berhenti dan berbalik. Oh tidak. Apakah Dia tahu bahwa wanita itu telah menyentuhnya? Apakah dia akan dipenjara karena telah melanggar hukum?
Yesus bertanya, "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Baiklah ... saya tidak tahu dengan Anda, tapi jika saya sedang berjalan di tengah kerumunan orang banyak dan saya merasa sesuatu bergesekan dengan baju saya, saya cukup yakin bahwa saya tidak akan memedulikannya. Tapi Yesus tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan sentuhan ini. Sedikit ketakutan, sang wanita maju ke depan. Dia tahu bahwa jika Yesus tahu seseorang telah menyentuh jubah-Nya, maka Yesus juga pasti tahu bahwa dialah yang telah menyentuh-Nya.
Dan dia melakukan apa yang akan dilakukan wanita normal dalam situasi di mana dia pikir dia akan mengalami kesulitan. Dia menangis ... dia jatuh di kaki Allah kita dan menumpahkan ceritanya sambil menangis. Ketika dia selesai, dia melihat ke atas, dan saya percaya bahwa dia melihat sepasang mata yang paling teduh yang dapat Anda bayangkan. Dia tidak marah. Sama sekali tidak. Yesus tergerak oleh imannya.
Saya tidak memiliki catatan Alkitab tentang cerita ini. Maksud saya, kisah-kisah seperti ini jelas-jelas menyatakan bahwa prialah yang menulis Alkitab. Tidak ada banyak detail dan tentu saja tidak ada banyak kata-kata yang menyentuh perasaan. Tapi ini adalah kisah yang menyentuh!! Dan semua yang dapat diberikan Matius, Markus, dan Lukas pada saya adalah ketika Yesus berkata, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Jangan salah menilai saya. Itu adalah kata-kata yang memiliki kekuatan, dan saya percaya bahwa Yesus mengatakannya!! Tapi saya juga ingin tahu bahwa Yesus meletakkan tangan-Nya di wajah wanita tersebut dan membantunya berdiri. Saya ingin tahu bahwa Dia memeluknya dan KEMUDIAN Dia mengatakan padanya bahwa imannya telah menyembuhkannya! Ketika saya sampai di surga, Matius, Markus, Lukas, dan saya akan membicarakan tentang menulis deskriptif yang baik. (Hanya bercanda ... tidak juga ... tapi, siapa tahu? Mungkin waktu itu saya tidak akan peduli lagi karena saya bisa langsung bertanya pada wanita tersebut!)
Hal lain yang menunjukkan bahwa penulis kitab Injil adalah pria tercermin dalam mukjizat berikutnya yang ditulis dalam Alkitab. Tapi mari kita fokus sejenak pada wanita itu dan membayangkan bagaimana kejadiannya pada waktu itu. Beberapa menit sebelumnya, dia sakit, pendarahan, tidak bersih (najis), dan menderita. Setelah satu sentuhan dari Yesus dan karena imannya kepada Yesus, dia disembuhkan. Dia telah bersih. Dan dia tidak lagi kesakitan. Saya membayangkan bahwa ketika Yesus berjalan, wanita ini jatuh tersungkur. (Karena, ingat, Yesus membantu dia berdiri ... ini hanya pendapat saya, jadi terserah bagaimana penilaian Anda). Saya percaya bahwa dia merasa benar-benar terbungkus dengan hadirat Allah dan benar-benar bersyukur. Imannya telah memberinya bukti nyata.
Lalu apa yang sebenarnya bisa kita pelajari dari iman wanita yang mengagumkan ini? Apakah Anda harus membuat janji dulu untuk datang kepada Yesus? Tidak. Apakah Yesus PERNAH terlalu sibuk untuk kita? Tidak pernah. Dia selalu ada di sana untuk kita ketika kita membutuhkan-Nya. Apa yang harus kita lakukan adalah beriman dan mendekat kepada-Nya.

7 ALASAN MENGAPA BANGUN PAGI BAIK UNTUK KESEHATAN


http://sman1ngunut.files.wordpress.com/2009/10/wakeup-stop-dreaming-start-action.jpg
Anda pernah mendengar slogan "Early to bed, early to rise, makes a man healthy, wealthy, and wise"? Slogan ini sungguh tepat, karena ketika Anda tidur lebih cepat dan bangun lebih awal, Anda mendapat cukup waktu istirahat dan bangun dalam kondisi yang segar-bugar. Dengan kondisi ini, Anda bisa lebih meningkatkan produktivitas hidup Anda sepanjang hari.
Maka, untuk Anda yang masih belum bisa mendapatkan quality time akibat selalu begadang dan bangun kesiangan, coba pertimbangkan untuk lebih mengatur waktu. Bangun pagi itu menyenangkan, lho, karena Anda bisa mendapatkan waktu ekstra untuk melakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan.
1. Mengasah pikiran dan hati
Pagi hari merupakan waktu yang baik untuk pengembangan diri. Misalnya, untuk membaca buku Your Job Is Not Your Career-nya Rene Suhardono yang tak juga habis dibaca itu. Baca buku ini pada pagi hari. Suasana yang masih tenang akan menjadi anugerah yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan diri Anda, secara profesional, emosional, fisik, mental, dan spiritual. pagi hari adalah waktu untuk mengasah pikiran dan hati.
2. Berolahraga
Tidur lebih awal, membuat Anda mampu bangun pagi dengan bugar. Waktu yang masih ada bisa Anda gunakan untuk berolahraga, entah di rumah atau di gym dekat kantor.
3. Membereskan hal-hal kecil
Bereskan hal-hal kecil yang harus Anda lakukan lebih dulu untuk menyelesaikan tugas yang lebih besar pada hari itu. Misalnya, balas dulu email-email yang belum dibuka di inbox, supaya rongrongan email dari klien atau departemen lain di kantor tidak menyita perhatian Anda.
4. Meningkatkan produktivitas
Jika Anda mengawali hari lebih awal, Anda akan membuat hari terasa lebih panjang. Dengan demikian, Anda bisa melakukan lebih banyak dalam satu hari daripada biasanya. Jika pekerjaan Anda menumpuk untuk esok hari, tidurlah lebih awal, bangun lebih pagi, maka Anda bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
5. Menggunakan waktu untuk berpikir
Pakar keuangan James Citrin pernah mengatakan, "Heningnya pagi seringkali terjadi ketika pikiran kita sedang jernih, dan memungkinkan untuk memecahkan persoalan penting." Artikelnya, Tapping the Power of Your Morning Routine, akan memberikan wawasan pada Anda betapa berharganya waktu pagi. Dalam artikel tersebut Jim juga melaporkan bahwa 80 persen pejabat perusahaan yang diwawancaranya bangun pukul 05.30 atau lebih pagi.
6. Melakukan meditasi
Meditasi menyebabkan keseimbangan emosional dan kesejahteraan diri. Jika Anda mengawali hari dengan bermeditasi, Anda akan membawa keseimbangan dalam hidup Anda sepanjang hari, dan memperbaiki kualitas hidup Anda. Pagi menjadi waktu yang lebih baik untuk meditasi karena pikiran Anda masih segar, rileks, dan otak masih tajam.
7. Mengalahkan kemacetan
Warga Jakarta atau kota besar lain di Indonesia tentu tahu, jika Anda harus menempuh waktu puluhan kilometer menuju kantor setiap hari, Anda akan menghemat waktu jika berangkat ke kantor lebih awal. Dengan tiba di kantor lebih awal Anda bisa menggunakan waktu yang masih ada untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, entah itu membaca, olahraga, menelepon orangtua di kampung, merencanakan kegiatan dalam sehari, dan lain sebagainya. Daripada menggunakan waktu ini untuk mengarungi kemacetan, lebih baik memanfaatkannya untuk "me time" kecil-kecilan kan?

Mei 30, 2012

Siapakah Penuntun Anda

Bacaan: Yosua 9:1-27

.Percayalah kepada Tuhan dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. - Amsal 3:5


Suatu kali saya mengikuti sebuah permainan sederhana dalam acara outbond. Permainannya seperti ini, mata saya harus ditutup dan saya harus berjalan ke suatu sasaran dengan tuntunan suara seorang teman saya. Semula saya kira itu hal yang mudah, namun ternyata tidaklah demikian. Sulit sekali melangkah hanya berdasarkan tuntunan perkataan orang lain. Saat mata ditutup setidaknya indera kita yang lain akan secara otomatis berusaha mengira-ngira keadaan sekitar. Pikiran kita pun akan langsung membayangkan ada dimana kira-kira posisi tibuh kita. Rasanya tubuh seakan selalu berusaha untuk lebih mempercayai naluri diri sendiri daripada perkataan orang lain. Hasilnya bisa Anda tebak, team kami kalah! Permainan itu mengajarkan kepada saya banyak hal, salah satunya adalah belajar untuk percaya total pada tuntunan orang lain.
Dalam bacaan kita hari ini, bangsa Israel yang telah terkenal sebagai bangsa yang hebat dengan pimpinan Allah yang dahsyat, ternyata bisa dikalahkan oleh sebuah tipuan sederhana. Bangsa Gibeon adalah bangsa kecil yang sudah tahu bahwa nasibnya akan binasa di tangan orang Israel. Mereka berusaha mencari akal agar jangan sampai mereka ditumpas juga seperti penduduk Kanaan lainnya. Memang trik mereka cukup licik dan cerdik, akan tetapi bagaimana mungkin Israel yang mempunyai Allah yang Maha Besar itu bisa tertipu oleh sandiwara yang mereka mainkan? Jawabannya ada dalam ayat 14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. “Hanya” gara-gara mereka tidak meminta keputusan Tuhan, bangsa Israel tertipu dengan mudah!
Siapakah yang menuntun Anda sekarang ini? Apakah Anda dipimpin oleh pertimbangan akal Anda sendiri? Apakah Anda dipimpin oleh perasaan Anda hari ini? Apakah Anda mengijinkan Tuhan yang menuntun hidup Anda? Bertanya pada Tuhan bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh, namun bila kita membiasakan diri untuk bertanya kepada-Nya sebenarnya kita sedang belajar mendengarkan Dia. Sebelum Anda melakukannya, sebaiknya Anda tak perlu pusing memikirkan bagaimana Ia akan memberikan jawaban-Nya. Itu urusan Dia. Ia akan mengajarkan kepada kita sedikit demi sedikit sampai kita benar-benar bisa mengerti dan akhirnya memahami kehendak-Nya untuk kita lakukan.
Belajarlah untuk bertanya kepada Tuhan sebelum Anda mengambil keputusan apapun

KU TAK AKAN MENYERAH

Dalam s’gala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
S’bab itu kulakukan
Semua denganMu Tuhan

Reff:

Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah kepada kehendakMu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana.

DOA ITU KEBUTUHAN

Bacaan: Efesus 6:10-20
Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh. - Efesus 6:18a
Suatu waktu di gereja, seorang pendeta bertanya kepada satu keluarga, “Apakah kalian melakukan doa bersama?” “Maaf, Pak pendeta,” jawab kepala keluarga itu, “kami tidak punya waktu untuk itu.” Pendeta itu berkata, “Seandainya kamu tahu salah seorang anakmu akan sakit, apakah kalian tidak akan berdoa bersama memohon kesembuhannya?” “Oh, tentu kami akan berdoa,” jawab sang ayah. “Seandainya kamu tahu bahwa ketika kamu tidak berdoa bersama, salah satu anakmu akan terluka dalam kecelakaan, apakah kamu tidak akan berdoa bersama?” “Kami pasti akan melakukannya.” “Seandainya untuk tiap hari ketika kamu lupa berdoa, kamu akan dihukum lima ratus ribu, apakah kamu akan berdoa?” “Tentu Pak, kami akan berdoa bersama. Tapi maaf, apa maksud pertanyaan-pertanyaan tadi?” “Begini Pak, saya pikir masalah keluarga Anda bukan soal waktu. Buktinya Anda ternyata selalu punya waktu untuk berdoa. Masalahnya adalah, Anda tidak menganggap doa keluarga itu penting, sepenting membayar denda atau menjaga agar anak-anak tetap sehat.”
“Tuhan, ampunilah kami karena kami telah berpikir bahwa doa adalah membuang waktu dan tenaga, dan tolonglah kami agar dapat melihat bahwa tanpa doa pekerjaan kami hanya membuang waktu dan tenaga...” ungkap Peter Marshall. Ya, doa seharusnya menjadi kunci pembuka di pagi hari dan gembok pelindung di malam hari. Doa memberi kekuatan pada orang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya, dan memberi keberanian pada orang yang takut. Jika kita berdoa saat kesulitan, doa itu akan meringankan kesulitan kita. Jika kita berdoa pada saat gembira, doa itu akan melipatgandakan kegembiraan kita.
Bila akhir-akhir ini kita tidak atau jarang berdoa, sekaranglah waktunya untuk memulai kembali. Komunikasi langsung dengan Tuhan melalui doa dapat menciptakan keajaiban bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain. Ingatlah bahwa satu hari yang dilipat dalam doa tidak akan mudah dikoyakkan.

Mei 29, 2012

MEMBANGUN PERSAHABATAN SEJATI UNTUK HIDUP LEBIH BAIK



Anda punya sahabat yang baik dalam hidup ini? Tentu saja Anda punya banyak sahabat yang baik. Namun mempunyai sahabat yang sejati tidak begitu banyak. Artinya, sahabat yang sejati itu sahabat yang mampu merasakan penderitaan sesamanya. Sahabat sejati mampu berbagai suka dan duka dengan sesamanya.

Di jaman dahulu kala, mendapat sebuah kehormatan dengan disebut sebagai sahabat Tuhan. Mengapa? Karena ia menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan. Ia menjalin persahabatan yang sungguh-sungguh menakjubkan dengan Tuhan. Tuhan senantiasa berkenan kepada Abraham.

Karena itu, ketika ia berada dalam kesulitan, Tuhan membantu dirinya. Tuhan memberikan pertolongan kepadanya, sehingga ia boleh mengalami sukacita dan damai dalam hidupnya. Jalinan persahabatan yang baik itu sungguh-sungguh dijaga oleh Abraham. Ketika Tuhan menghendaki ia mengorbankan anaknya, ia lakukan. Ia tidak kuatir bahwa ia akan kehilangan anak yang dikasihinya itu.

Namun Tuhan tidak tega atas diri Abraham yang begitu setia pada jalinan persahabatannya. Tuhan sendiri yang membatalkan korban Abraham dalam wujud anaknya itu. Sebagai gantinya, Tuhan menyediakan seekor domba yang digunakan Abraham untuk korban persembahan kepada Tuhan.

Sahabat, persahabatan yang sejati terjadi ketika orang sungguh-sungguh membangun relasi dengan ketulusan hati. Orang tidak banyak menuntut dari sahabatnya. Dalam situasi seperti itu, orang saling memberi dan menerima sebagai sahabat. Orang masuk dalam kebutuhan sesamanya tanpa harus tahu kebutuhan seperti apa yang ada dalam diri sesamanya itu.

Kisah Abraham mau mengatakan kepada kita bahwa jalinan persahabatan yang sejati mampu membawa manusia untuk hidup baik. Abraham mengalami hidup yang bahagia di hadapan Tuhan, karena ia setia kepada Tuhan yang telah memberi semua kebutuhan hidup kepadanya.

Dalam hidup sehari-hari, banyak persahabatan yang tidak mencapai relasi yang sejati. Mengapa terjadi begitu? Karena mereka tidak bisa menjadi seorang sahabat satu terhadap yang lain. Ada banyak orang yang terlalu banyak menuntut dari jalinan persahabatan itu. Tujuannya demi kepentingan diri sendiri. Bukan kepentingan sesamanya. Akibatnya, persahabatan mereka hanya sampai di permukaan saja. Persahabatan itu tidak sampai lebih mendalam.

Karena itu, yang dibutuhkan dalam jalinan persahabatan adalah membuka diri bagi sesama. Dengan membuka diri, orang saling mengenal. Orang semakin mendalami pribadi seseorang dalam hidup ini. Dengan demikian, orang saling menegerti kebutuhan masing-masing.

Mari kita membangun persahabatan sejati dengan saling mengerti kebutuhan kita masing-masing. Tuhan memberkati. **

Mei 25, 2012

KARYA ORANG BIASA

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
—Lukas 5:32
Bacaan :
Matius 4:18-25

Pelukis Italia abad ke-16, Caravaggio, menerima kritikan tajam pada masa hidupnya karena melukiskan tokoh-tokoh Alkitab sebagai orang-orang biasa. Para pengkritik itu merefleksikan suatu masa ketika hanya anggota-anggota kerajaan dan aristokrat yang dianggap pantas menjadi subyek dari seni yang bernilai kekal. Lukisan kanvasnya tentang St. Matthew and the Angel (Matius dan Malaikat) begitu mengusik para pemimpin gereja sehingga lukisan itu harus dikerjakan ulang. Mereka tidak dapat menerima ketika melihat Matius dilukiskan dalam sosok tubuh seorang pekerja kasar pada umumnya.

Menurut seorang penulis biografi tentang hidupnya, apa yang tidak dipahami oleh para pejabat gereja itu adalah bahwa "Caravaggio, ketika mengangkat sosok yang sederhana ini, sedang meneladani Kristus yang telah mengangkat Matius dari jalanan."

Pendapat Caravaggio mengenai tokoh-tokoh Alkitab sungguh benar. Yesus sendiri dibesarkan dalam rumah seorang pekerja. Ketika waktu-Nya tiba untuk tampil di depan umum, Ia diperkenalkan oleh seorang pria berjubah bulu yang muncul dari padang gurun dan yang dikenal sebagai Yohanes Pembaptis. Murid-murid-Nya terdiri atas para nelayan dan orang awam.

Yesus juga hidup, mengasihi, dan mati untuk orang-orang kaya. Namun, dengan menjadi sahabat bagi mereka yang dirasuk setan, orang kusta, para nelayan, dan bahkan para pemungut pajak yang dipandang rendah, sang Guru dari Nazaret itu menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang begitu miskin, berdosa, atau terbuang sehingga ditolak oleh-Nya menjadi sahabat-Nya. —MRD II
Yesus sahabat sejati,
Bagi kita yang lemah!
Tiap hal boleh dibawa
Dalam doa pada-Nya! —Scriven

Yesus menginginkan Anda menjadi sahabat-Nya.

KALAH DAN MENANG

Bencana dapat menghasilkan berkah.
Berkah bisa membawa bencana.
Jika seseorang berada dalam bencana, ia akan berjuang sekuat
tenaganya untuk mencapai keselamatan.
Ia akan menggunakan segenap pikiran, tenaga, kebijakan, akal, untuk
dapat keluar dari bencana,... karenanya ia akan menghasilkan berkah.

Jika berkah menghasilkan bencana,... itu karena tatkala hidup dalam
kesenangan dan kelebihan,. orang memanjakan dirinya, ber malas2an,
menjadi serakah, suka merendahkan orang lain, dan tinggi hati,....
karenanya,.... bencana lahir.

Seorang bijak berkata;
Banyak mengalami kesukaran menyempurnakan tekad,
Tanpa mengalami kesulitan, tekad akan hancur.

Kemenangan berada ditepi kekalahan.
Kekalahan adalah hati dari kemenangan.
Karenanya, berkah dan kemenangan tidak datang terus menerus.
Mereka datang silih berganti.

Karenanya,....
Jika engkau berada dalam keadaan yang penuh berkah,
renungkanlah kesusahan,
Kala engkau berada dalam kemenangan,
renungkanlah kekalahan,

BERSEPEDA BERSAMA YESUS


Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi ... biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan... perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh... menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata... "Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

Mei 24, 2012

SURAT UNTUK MAMA

Untuk Mama, Saya tahu kalau kamu akan merindukanku, tapi jangan berpikir kalau aku akan pernah melupakanmu atau berhenti menyayangimu karena aku tidak berada disekitarmu untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu. Aku akan memikirkanmu setiap hari dan aku akan menyayangimu bahkan lebih tiap harinya. Suatu hari kita akan bertemu kembali. Jika kamu mau mengadopsi anak, kamu tidak akan kesepian, dia boleh menggunakan kamar saya dan semua permainan yang saya miliki. Kalau mama mau mengadopsi anak perempuan, mungkin dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti anak laki-laki, jadi kamu harus membelikannya boneka dan permainan yang lainnya. Jangan sedih ketika kau memikirkan aku, tempat ini benar-benar menyenangkan. Nenek dan Kakek menemuiku segera setelah aku sampai disini dan membawaku berkeliling, tapi akan butuh waktu yang lama untuk melihat semuanya yang ada disini. Malaikat-malaikat disini sangat ramah, Saya suka melihat mereka terbang. Yesus tidak seperti gambar yang pernah aku lihat tentang Yesus, tetapi saya tahu bahwa itu Dia setelah saya melihatNya. Yesus membawaku untuk menemui Tuhan. Dan kau tahu Mama? Saya duduk dipangkuan Tuhan dan berbincang dengannya layaknya aku ini seorang yang sangat penting. Saya beritahu Tuhan bahwa saya ingin menulis surat untukmu untuk mengucapkan selamat tinggal dan menceritakan semuanya, tapi saya tahu bahwa itu tidak memungkinkan. Tuhan memberi aku sebuah kertas dan juga pena pribadiNya yang aku pakai untuk menulis surat ini. Saya pikir nama malaikat yang akan mengirimkan surat ini kepadamu adalah Gabriel. Tuhan meminta aku untuk memberimu jawaban atas satu pertanyaan yang kau tanyakan padaNya. Dimana Dia ketika aku membutuhkanNya? Tuhan berkata, "Di tempat yang sama ketika Yesus berada di salib". Dia berada disana, seperti Dia selalu bersama semua anak-anakNya. O ya Mama, tidak ada orang lain yang bisa melihat apa yang tertulis di kertas ini kecuali kamu. Untuk orang lain, ini akan terlihat seperti selembar kertas kosong. Saya harus mengembalikan pena ini kembali kepada Tuhan sekarang, Dia harus menuliskan beberapa nama lagi dalam Buku Kehidupan. Malam ini, saya akan duduk bersama Yesus untuk menikmati makan malam. Saya yakin makanannya akan enak. Saya hampir lupa memberitahukanmu. Sekarang, saya tidak sakit lagi, kankernya telah hilang. Saya bahagia karena saya sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu dan Tuhan juga tidak tahan lagi melihat saya menderita kesakitan, jadi Dia mengirimkan Malaikat Pengampun untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa aku adalah kiriman yang special.

Dengan kasih sayang, Tuhan & Yesus & Aku

Mei 23, 2012

FIRMAN TUHAN YANG MEYEGARKAN JIWA



firman Tuhan menyegarkanSetelah lelah bekerja, apa yang bisa membuat anda merasa segar kembali? Jawaban bisa berbeda bagi setiap orang. Ada yang kembali merasa segar dengan mandi, ada yang minum segelas es teh atau sirup maupun juice, ada yang kembali segar dengan beristirahat atau bersantai, ada pula yang dengan jalan-jalan, berlibur atau mungkin pergi fitness. Apapun bentuknya, satu hal yang pasti adalah bahwa tubuh kita butuh disegarkan kembali setelah kita banting tulang atau capai otak dalam bekerja sehari-hari. Jika tidak, maka kita akan mengalami burn-out, kehilangan gairah kerja, fatique atau kelelahan sehingga kualitas pekerjaan pun menjadi tidak maksimal. Tidak itu saja, kita pun bisa mudah jatuh sakit karena kondisi tubuh yang tidak fit. Wajah menjadi muram, sulit tersenyum dan mudah marah. Itupun merupakan gejala biasa dari orang-orang yang terlalu lelah bekerja tanpa punya waktu untuk menyegarkan diri kembali. Jangankan tubuh, berbagai peralatan elektronik pun butuh dicharge agar bisa berfungsi normal. Blackberry, iPad, iPhone, telepon selular, laptop, netbook atau bahkan raket anti nyamuk dan alat-alat lainnya semuanya harus dicharge kalau kita mau terus mempergunakannya.

Tidak hanya tubuh, tapi kondisi rohani, roh dan jiwa kita pun sama-sama membutuhkan penyegaran kembali. Setiap hari kita terus berperang baik melawan berbagai keinginan daging dari diri sendiri maupun berbagai godaan iblis yang terus berusaha untuk menjatuhkan kita. Kondisi ini terus menerus menghabiskan energi, dan jika tidak dijaga, keadaan rohani kita pun bisa kehabisan tenaga dan lama-lama kering kemudian mati. Betapa berbahayanya jika kita membiarkan jiwa kita mengalami kekeringan. Disaat mengalami kekeringan, jiwa kita tidak lagi punya daya tahan kuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang bisa melemahkan bahkan menghancurkan kondisi spiritual kita. Tubuh butuh disegarkan, jiwa pun demikian juga.

Daud mengatakan bahwa orang yang mencintai Taurat Tuhan dan mau merenungkannya siang dan malam akan "seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3). Tidak akan layu, terus berbuah dan berhasil dalam segala yang dilakukan. Seperti itu karakter pohon-pohon yang tumbuh di pinggiran sungai. Pohon-pohon ini terus segar karena berada dekat air yang mengalir terus menerus di tempat dimana pohon itu tumbuh. Kondisi tubuh kita bisa kita jaga dengan menjaga pola makan, berolahraga atau kembali disegarkan dengan mengambil waktu-waktu beristirahat, bersantai atau berlibur, tetapi untuk menjaga kebugaran rohani kita butuh asupan firman Tuhan setiap hari. Firman Tuhan akan selalu menguatkan, meneguhkan, memberi kelegaan, dan menyegarkan! Itu tertulis dalam Mazmur: "Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." (Mazmur 19:8). Firman Tuhan mampu menjawab kebutuhan akan kesegaran jiwa. Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "The law of the Lord is perfect, restoring the whole person." God's words restore us! Itu jelas tertulis dalam Alkitab.

Hidup di dunia yang sulit ini akan membuat stamina rohani kita terus terkuras dengan cepat. Karenanya kita sangat membutuhkan sesuatu yang bisa membuatnya kembali segar, seperti jika anda merasa lemas kepanasan kemudian bertemu dengan air yang segar. A splash of fresh water, "percikan" firman Tuhan akan mengembalikan kesegaran jiwa kita. Dalam Yesaya kita bisa melihat bahwa Tuhan tahu kebutuhan kita akan hal itu dan kabar baiknya Dia berjanji untuk menyediakan itu untuk ita. "Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai." (Yesaya 44:3-4). Pengenalan yang mendalam akan Tuhan yang dibangun secara terus menerus pun akan memberikan kita kesegaran seperti ini. Dalam Hosea kita bisa melihat ayat yang menerangkan hal itu. "Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." (Hosea 6:3) Setelah mengalami kemarau panjang, tidakkah curah hujan akan membuat semuanya menjadi segar kembali? Seperti itulah janji Tuhan untuk kita yang mau bersungguh-sungguh mau mengenalNya.

Adalah sangat penting bagi kita untuk terus membekali jiwa kita dengan firman Tuhan. Daud tahu bagaimana bahagianya jika ia tetap berada dekat dengan firman Tuhan yang penuh dengan kuasa. Bacalah Mazmur 119 dimana Daud menyebutkan dengan detail mengenai bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berkali-kali pula Daud memberikan testimoni dari pengalamannya hidup dekat dengan firman Tuhan. Salah satunya berbunyi seperti ini: "Aku mendapatkan kebahagiaan dalam mentaati perintah-perintah-Mu." (Mazmur 119:55). Dalam bahasa Inggrisnya lebih detail: "This I have had [as the gift of Your grace and as my reward]: that I have kept Your precepts [hearing, receiving, loving, and obeying them]." Tubuh harus disegarkan, jiwa pun demikian. Jiwa kita bisa mengalami kekeringan. Karena itu tetaplah dekat dengan firman Tuhan. Let God's words splash your soul and be refreshed! Jika anda merasa jiwa anda mulai dahaga atau mengalami kekeringan, firman Tuhan adalah hal yang anda butuhkan. Tetap segarkan jiwa dengan firman Tuhan agar kita tetap punya daya tahan yang kuat untuk menghadapi segala tantangan dan kesulitan setiap hari.

Firman Tuhan memberi kesegaran jiwa

Mei 12, 2012

KEMARAHAN


"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." ( Efesus 4:26-27)

kemarahanAkankah kemarahan membawa hasil yang positif? Kita melihat banyak orang hari-hari ini yang dengan leluasa mempertontonkan kemarahannya tanpa rasa bersalah. Mereka merasa bahwa kemarahan itu wajar, layak atau bahkan mutlak diperlukan untuk memaksakan kehendak atau keyakinan mereka. Mereka lalu merasa berhak untuk menghakimi dan membunuh orang yang berseberangan dengan mereka, dengan cara yang sangat keji. Yang lebih gila lagi, mereka mengatasnamakan Tuhan dalam melakukan itu, seolah-olah Tuhan membenarkan manusia untuk membunuh sesamanya dengan alasan-alasan tertentu. Pemaksaan dengan tekanan, ancaman atau siksaan menjadi semakin marak terjadi tanpa kontrol yang tegas. Sangat sulit mencari tempat yang benar-benar aman, karena setiap saat kita bisa menjadi korban dari orang-orang yang tidak bisa mengontrol kemarahannya.

Kemarahan membuat orang tidak lagi bisa berpikir jernih, dan pada akhirnya bukan saja kemarahan itu bisa merugikan orang lain, tetapi untuk diri sendiri pun kemarahan bisa menimbulkan banyak masalah yang pada suatu ketika kelak akan kita sesali. Benar, ada saat-saat dimana kita bisa marah, sebagai "output" dari perasaan atau emosi yang terdapat di dalam diri kita. Tetapi biar bagaimanapun kemarahan tidak dianjurkan sama sekali di dalam Kekristenan. Sedapat mungkin kita harus menghindarinya. Kalaupun memang harus marah jangan sampai kita membiarkan kemarahan itu terus menguasai diri kita berlarut-larut. Lihatlah ayat berikut ini: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Ada beberapa hal yang bisa menjadi catatan kita akan bahaya yang terkandung di balik sebuah amarah. Perhatikan, ada dosa mengintip dibalik kemarahan kita. Kemarahan biasanya masih bisa cepat diredam ketika masih baru kita rasakan, tetapi cobalah biarkan kemarahan itu bertambah besar, pada suatu titik nanti kita tidak lagi sanggup meredamnya karena sudah terlalu besar dan disanalah dosa-dosa mengintip untuk menghancurkan kita.  Kemarahan yang kita biarkan berlarut-larut akan menjadi lahan permainan yang sangat menarik bagi iblis. Itu sama dengan membuka kesempatan bagi iblis untuk menjebak dan menjerumuskan kita. Dengan membiarkan kemarahan, itu artinya kita memberi ruang gerak seluas-luasnya bagi iblis untuk menari dan berpesta pora untuk membinasakan kita.

Alkitab mengingatkan dalam begitu banyak kesempatan agar kita tidak membiarkan amarah menguasai diri kita. Daud mengingatkan: "Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan." (Mazmur 37:8). Panas hati penuh rasa marah hanya akan mengarahkan kita masuk kepada berbagai kejahatan yang nanti akan menyusahkan kita juga. Sementara dalam Pengkotbah kita bisa melihat ayat lainnya yang berbunyi: "Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh." (Pengkotbah 7:9).

Jika dunia terus berpikir bahwa emosi atau kemarahan bisa menjadi solusi akan sesuatu yang lebih baik, ketika dunia menganggap kemarahan sebagai bukti dari kekuatan, kekuasaan dan bisa seolah membuat pelakunya seperti yang paling benar dunia dan akhirat, sebaliknya Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut di muka bumi ini. "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." (Matius 5:5). Hanya orang-orang yang lemah lembutlah yang akan memiliki bumi, kata Yesus. Orang-orang lemah lembut bukanlah orang yang lemah dan mudah menyerah. Orang yang lemah lembut adalah orang yang mau tunduk kepada otoritas Tuhan, mau menaklukkan diri sepenuhnya ke dalam rencana Tuhan dalam segala aspek kehidupan, apakah itu dalam pikiran, perbuatan, perasaan dan perkataan, dan menyerahkan sepenuhnya dalam tuntunan Roh Kudus. Salah satu contoh orang yang dikatakan lemah lembut dalam Alkitab adalah Musa. Dalam Alkitab dikatakan bahwa "Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." (Bilangan 12:3). Mengapa Musa? Tentu saja. Bayangkan pergumulan emosional yang dihadapi Musa dalam memimpin bangsa yang luar biasa keras batok kepala dan membatu hatinya selama 40 tahun. Itu tentu sangat tidak mudah. Disindir, dihina, dilawan, itu sudah menjadi makanannya sehari-hari meski bangsa yang dipimpinnya ini sudah berulang kali menyaksikan langsung bagaimana Tuhan menyertai mereka secara nyata. Tapi Musa bisa menahan diri hingga sekian lama. Apa jadinya kalau orang-orang yang gampang tersulut amarahnya untuk bertindak sadis di dunia hari ini yang memimpin mereka pada saat itu? Mungkin usia orang-orang Israel pada saat itu cuma dalam hitungan detik saja. Mereka seketika akan luluh lantak tanpa bentuk, dan itu jelas bukan merupakan suara hati Tuhan. Jika Tuhan punya sifat kejam seperti itu, manusia sudah punah dari awal. Kita tidak akan pernah ada di muka bumi ini. Tuhan sangat mengasihi manusia, selalu merindukan semuanya untuk bertobat dan selamat. Bahkan untuk itu Tuhan merelakan Yesus untuk mengambil alih semua hukuman yang harusnya jatuh bagi kita dan membawa kita masuk ke dalam gerbang keselamatan.

Menahan diri agar tetap lemah lembut memang tidak mudah. Berbagai situasi dan kondisi bisa dengan cepat membuat amarah kita meluap. Ada begitu banyak orang-orang sulit disekitar kita yang akan terus memprovokasi kita lewat perkataan maupun perbuatan mereka. Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh terpancing dan harus tetap tenang. Jika anda merasa takut, serahkan semuanya kepada Tuhan yang memelihara kita. Miliki hati yang sepenuhnya berpegang pada Tuhan, miliki hati yang lembut yang siap dibentuk, dan cepat atau lambat dunia akan melihat bahwa ajaran kasih dalam Kekristenan sungguh mampu membawa perbedaan ke arah yang lebih baik.

Kemarahan bukanlah produk Kerajaan Surga dan itu tidak akan pernah membawa manfaat

Mei 11, 2012

TOMBOL PANIK

Ayat bacaan: Yesaya 30:15
======================
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

tombol panik, jangan panikDalam bahasa Inggris ada sebuah idiom yang berbunyi: "Push the panic button". Idiom ini mengacu pada pengambilan sebuah tindakan dalam situasi yang mencekam, menakutkan atau membingungkan. Saya tersenyum membaca idiom ini dan berpikir, seandainya dalam hidup ini kita punya "tombol panik" yang bisa ditekan pada saat-saat genting. Begitu mudahnya kita untuk panik dalam menghadapi situasi sulit dan berat, tapi cobalah pikirkan. Pernahkah kepanikan membawa manfaat? Rasanya kita semua tahu jawabannya. Bayangkan jika anda terkurung dalam ruangan tertutup rapat, kepanikan akan membuat anda tidak bisa menghemat nafas sehingga waktu anda bertahan hingga pertolongan datang pun menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan jika anda tetap tenang. Atau seandainya di depan anda ada ular berbisa atau hewan buas, kepanikan akan segera membuat anda diserang dan dimangsa. Kepanikan tidaklah membawa keuntungan apapun, justru sebaliknya bisa mendatangkan kerugian yang lebih besar. Pikiran kita tidak akan bisa berfungsi normal ketika panik, sehingga kita tidak bisa berpikir baik dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah. Akal sehat tidak berfungsi ketika kita dilanda kepanikan. Sayangnya sudah menjadi kecenderungan banyak orang untuk terburu-buru panik ketika dihadapkan pada sebuah situasi sulit. Di saat seperti itu kepanikan biasanya akan membawa lebih banyak masalah lagi dibanding jika kita tetap tenang dan tentu saja mempergunakan iman kita untuk mempercayakan segalanya kepada Tuhan.

Kemarin kita sudah melihat bagaimana tepatnya reaksi Daud di saat terjepit pada sebuah kondisi yang sangat berat. Dalam 1 Samuel 30:1-25 kisah itu dicatat. Daud melihat salah satu kota dibawah pemerintahannya yaitu Ziklag telah terbakar habis. Anak-anak dan wanita ditangkap orang-orang Amalek, termasuk di dalamnya dua istri Daud. Rakyatnya panik dan ingin melemparinya dengan batu sampai mati. Ini situasi yang sungguh berat, dan rasanya Daud layak panik untuk itu. Tetapi Daud tidak terperangkap pada kepanikan. Ia masih sanggup mengontrol pikiran dan hatinya untuk tetap tenang.  Dan inilah yang ia putuskan untuk dilakukan. "Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya." (ay 6c). Daud bisa melakukan itu karena ia tetap tenang dalam menghadapi keadaan genting yang tengah menimpanya. Sebuah keputusan yang sangat tepat, karena tidak lama setelahnya Tuhan pun mengulurkan tangan sehingga kemenangan besar justru berbalik menjadi milik Daud. Alkitab mencatat kegemilangan itu dengan terperinci. "Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud." (ay 17-20). Daud layak panik, itu sangat wajar dan manusiawi, tetapi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia tetap tenang dan menyerahkan permasalahan yang ia hadapi kepada Tuhan. Ia menguatkan kepercayaan kepada Allahnya, he encouraged and strengthened himself in the Lord of his God. Keputusan itulah yang membawanya keluar dari permasalahan super sulit dan kemudian keluar sebagai pemenang dengan gemilang.

Dalam hidup kita akan bertemu dengan masa-masa sukar. Apa yang kita lakukan ketika hal itu terjadi? Berusaha menyelesaikannya dengan tenang, itulah yang seharusnya kita lakukan. Jangan terpancing oleh kepanikan, karena panik tidak akan pernah menghasilkan solusi apapun selain akan menenggelamkan kita ke dalam kondisi yang lebih sulit lagi. Adalah baik jika kita bisa menghadapi dengan tenang disertai keyakinan akan pertolongan Tuhan. Kalaupun saat ini masalah belum bisa teratasi, ingatlah untuk tenang dan jangan panik. Firman Tuhan sebagai ayat renungan hari ini berkata: "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15).

Masalah yang hadir bisa jadi berasal dari kesalahan kita sendiri. Dosa pun kerap menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan, dan sangat potensial untuk membuat kita terus berada dalam lingkaran kesukaran. Tapi apakah itu akibat dosa atau tidak, yang pasti tidak ada satupun manusia yang hidupnya seratus persen tanpa masalah. Tapi jangan lupa pula bahwa Tuhan sanggup melepaskan kita! Seberat apapun, itu bukan masalah besar bagi Tuhan. Apa yang harus kita perhatikan adalah firman Tuhan di atas. Bertobat dan tinggal diam, tinggal tenang dan percaya. Itu yang dipilih Daud, dan itu menjawab masalahnya.

Pertolongan Tuhan tidak akan hadir dari kepanikan, tapi justru dalam ketenangan kita.The panic button lies in God, but we can never press it when we're panic. Kata tinggal diam dalam Yesaya 30:15 di atas bukan diartikan sebagai tidak berbuat apa-apa, berdiam diri atau menyerah terhadap situasi, lalu membiarkan semuanya terjadi, tetapi dimaksudkan untuk meminta kita agar tetap tenang. Ketenangan akan membuat kita mampu mengambil waktu untuk berpikir dengan akal sehat, dan tentu saja mengisi pikiran kita dengan janji-janji Allah, lalu mengimaninya dengan sungguh-sungguh. Disanalah letak kekuatan sebenarnya, itu kata firman Tuhan. Dalam keadaan kalut kita tidak akan bisa melakukan itu, dan akibatnya kita pun akan semakin kehilangan letak kekuatan kita yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Tuhan menganjurkan kita untuk tenang, "let be and be still", dan menyadari bahwa kita punya Allah yang begitu besar kasih setiaNya, yang mampu melepaskan kita dari permasalahan seperti apapun.

Don't let your fear overcome you. Tuhan Yesus berpesan: "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36). Panik tidak akan membawa hasil. Lalu buat apa panik? Daripada panik, percayalah sepenuhnya kepada Tuhan. Diamlah, let be and be still, dan ambillah waktu untuk merenungkan firman Tuhan hingga anda bisa mengimani dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anda dan punya kekuatan lebih dari cukup untuk membalikkan keadaan. Kasih setiaNya begitu besar bagi anak-anakNya, dan Dia lebih dari sekedar sanggup untuk melepaskan anda dari jerat masalah apapun. Dan apabila kita berada dalam naunganNya, apa lagi yang harus kita cemaskan? Ingatlah apa yang tertulis dalam Alkitab: "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2). Apa yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa kita tetap terhubung baik dengan Tuhan. Bersihkan diri kita dari dosa-dosa yang bisa menghambat hubungan kita dengan Tuhan lewat pertobatan yang sungguh-sungguh, lalu tenanglah sambil terus merenungkan semua janji Tuhan hingga anda bisa meyakini dengan sungguh-sungguh kuasa Tuhan yang sanggup bekerja dalam diri anda. Disanalah terletak kekuatan sesungguhnnya. Buanglah semua ketakutan, kegelisahan atau kepanikan dalam diri anda, gantikanlah dengan ketenangan dan percaya. Mungkin sulit bagi kita untuk melakukannya dengan kekuatan diri sendiri, tapi ingatlah bahwa kita punya Roh Kudus yang sanggup menolong untuk itu. Hadapilah masalah dengan ketenangan dan kepercayaan dan lihatlah betapa luar biasanya ketika Tuhan menghalau semuanya dan membawa anda masuk dalam kemenangan yang gemilang seperti Daud.

Don't panic, trust God fully in whatever problems you are dealing with today

Mei 10, 2012

JIKA HATI SUDAH TAK SEJALAN


Jika hati sudah tak sejalan, dengan siapakah hidup dipercayakan?

Dengan apakah hati dapat terobati? Bila hati sudah jatuh!

Tak seorangpun dapat mengubahnya, kecuali dirinya sendiri. Walaupun dengan mengorbankan nyawa! tetap saja membisu.

Mengapa marah dalam hati bila sesuatu hal tidak berjalan sesuai dengan kehendak dan keinginan hati?

Tidak tahukah, bahwa dunia bukanlah temuan manusia. Dan dunia tak mungkin dapat dimiliki selamanya, karena tak selamanya manusia hidup di dunia.

Maka itu waspadalah, supaya tidak lekat pada hal-hal duniawi itu dan terjerat olehnya, serta terjerumus di dalamnya.

Sehingga hati tak akan menanggapi ejekan-ejekan/sindiran-sindiran yang ada, serta akan mudah menahan cacian-cacian atau umpatan.

Namun tetap seperti bunga-bunga bermekaran, walaupun tidak ada yang melihatnya.Bahkan seperti pohon-pohon yang selalu berbuah, namun tak pernah bertanya siapa yang memakannya?


======================================
Amsal 14:10 "Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya."

Amsal 19:2 "Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah."

Markus 9:50 "Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."


Salam Damai dan Doa
"Semoga Allah memberimu Damai"

Mei 09, 2012

IKAT PINGGANG



"Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka." ( Lukas12:37)

ikat pinggangSejak kapan ikat pinggang ada di dunia? Usut punya usut, ternyata setidaknya 5000 tahun yang lalu ikat pinggang sudah tercatat dalam sejarah dunia. Pada waktu itu ikat pinggang digunakan sebagai tempat menggantung peralatan dan dipakai oleh para buruh pria. Belakangan ikat pinggang pun bertambah fungsinya sebagai pengetat celana agar tidak melorot. Sejak abad pertengahan ikat pinggang mulai menjadi trend bagi kaum pria, dan sekitar abad ke 19 ikat pinggang ini mulai menyusup masuk ke dalam aksesoris wanita. Ikat pinggang belakangan punya fungsi lain seperti penyeimbang dan pemberi aksen dalam berpakaian, bahkan dipakai untuk menurunkan atau menaikkan garis tubuh kita sehingga kita bisa berpenampilan lebih baik. Hari ini ikat pinggang merupakan salah satu produk penting bagi kedua gender baik pria maupun wanita, dan fungsinya pun semakin banyak. Ikat pinggang bahkan sudah memiliki trend-trendnya sendiri, sehingga jika mau up-to-date dalam berbusana, maka kita pun harus terus mengikuti setiap perubahan trend dari ikat pinggang ini. 

Alkitab ternyata mempergunakan ikat pinggang ini sebagai perumpamaan dalam banyak kesempatan. Misalnya ketika Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk berjaga-jaga. Mungkin pesan Yesus ini tidak lagi asing bagi kita. Kita diminta untuk tetap siap sedia setiap saat karena kita tidak tahu kapan Yesus datang untuk kedua kalinya. Hal yang mungkin luput dari perhatian kita adalah penggunaan kata ikat pinggang yang dikaitkan dengan pentingnya berjaga-jaga. Mari kita lihat ayat berikut ini. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala...Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka." (Lukas 12:35,37). Disini ikat pinggang berfungsi sebagai tanda kesiap-sediaan dalam keadaan yang tetap terjaga. Selain ayat ini, ada hal-hal lain yang mempergunakan ikat pinggang sebagai perumpamaan.

Ikat Pinggang melambangkan kebenaran dan kesetiaan.
"Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang." (Yesaya 11:5). Ikat pinggang disini menggambarkan kebenaran dan kesetiaan, dan kita harus tetap mengenakan kedua hal ini setiap saat, baik dalam pekerjaan Tuhan, kehidupan sehari-hari, maupun dalam pekerjaan profesi kita, sehingga ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, kita akan didapati tetap berada dalam kebenaran dan kesetiaan.

Ikat Pinggang melambangkan ketaatan seorang prajurit
"Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka." (Yehezkiel 23:15). Ayat ini menyebutkan bahwa ikat pinggang akan membuat kita menyerupai perwira. Perwira, atau prajurit, kita ketahui selalu taat pada komandan mereka, dan selalu siap untuk menghadapi peperangan. Kita juga harus seperti itu. Kita harus terus menjaga komitmen kita untuk taat sepenuhnya kepada Tuhan, dan tidak boleh lengah karena godaan dan tipu daya iblis selalu berusaha untuk menjerumuskan kita pada dosa.

Untuk menopang pedang
"Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu." (2 Samuel 20:8). Disini ikat pinggang berfungsi sebagai alat untuk menopang pedang. Artinya, kita harus selalu siap berjaga-jaga dengan menopang pedang Roh, yang tidak lain adalah firman Allah seperti yang disebutkan dalam Efesus 6:17.

Tanda kekuasaan
"Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda." (Yesaya 22:21). Ikat pinggang pada ayat ini berbicara mengenai tanda kekuasaan. Sebagai anak-anak Allah, kita semua sebenarnya telah diberikan kuasa. Bukan hanya dalam hal mengusir setan, kuasa penyembuhan, tapi juga kuasa untuk melawan keinginan daging.

Begitu pentingnya berbagai gambaran yang mempergunakan ikat pinggang sebagai perumpamaan, sehingga kita harus memeriksa diri kita, apakah kita sudah atau masih mengenakan ikat pinggang dalam menjalani setiap langkah hidup ini? Saat ini, dimana berbagai tanda-tanda akhir jaman mulai digenapi, penting bagi kita untuk bersiap sehingga ketika Tuhan Yesus datang, kita akan kedapatan sedang berjaga-jaga dan tidak lengah.

Kenakan terus ikat pinggang dan tetaplah berjaga-jaga

Mei 08, 2012

MEMUASKAN DIRI SENDIRI


Kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.Yehezkiel 16


Suatu pusat pertokoan papan atas di London meluncurkan sebuah kartu belanja baru yang dapat dijadikan hadiah dengan slogan, "Kado untuk Memuaskan Diri Sendiri". Di seluruh penjuru pertokoan itu, papan-papan penanda, slogan-slogan, dan bahkan tanda pengenal karyawan pun berusaha menarik perhatian pengunjung pada kartu baru itu. Menurut seorang karyawan, angka penjualan kartu tersebut sangat tinggi selama minggu pertama promosinya, jauh melampaui target yang diperkirakan perusahaan. Sikap murah hati mungkin mendorong seseorang untuk memberikan kado mewah bagi seseorang yang spesial. Namun, terlalu sering kita merasakan bahwa jauh lebih mudah membeli sesuatu yang kita inginkan untuk diri kita sendiri.

Yehezkiel memberikan pencerahan bagi suatu kota kuno yang penduduknya menderita penghukuman Allah. Salah satu sebabnya adalah karena mereka menganut gaya hidup yang memuaskan diri sendiri. "Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu" (Yeh. 16:49-50).

Sepanjang sejarah, Tuhan telah menindak keras umat-Nya yang bersikap sombong, berkelimpahan makanan, dan tidak peduli terhadap sesamanya (ay.49). Obat penawar untuk racun pemuasan diri sendiri ini adalah kerinduan untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain, bukan diri kita sendiri (Flp. 2:4).

Pemuasan diri sendiri adalah kado yang tidak kita perlukan. —DCM

Ada yang patah semangat dan hatinya berbeban berat,
Tolonglah mereka hari ini!
Ada yang harus memulai perjalanannya menuju ke surga,
Tolonglah mereka hari ini! —Breck


Semakin lebih kita melayani Kristus, semakin berkurang kita melayani diri sendiri.

ANDA SPESIAL


Suatu hari seorang penceramah terkenal membuka seminarnya dengan cara yang unik. Sambil memegang uang pecahan Rp. 100.000,00.- ia bertanya kepadahadirin,

"Siapa yang mau uang ini?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak minat.

"Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini."
Ia berdiri mendekati hadirin. Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat2. Lalu bertanya lagi,"Siapa yang masih mau uang ini?" Jumlah tangan yang teracung tak berkurang.

"Baiklah," jawabnya, "Apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak2nya dengan sepatunya. Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.

"Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?" Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak.

"Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting.

Apapun yang terjadi dengan uang ini, anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang itu tetap bernilai Rp. 100.000,00.-

Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti.

Padahal apapun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda, terlebih di mata Tuhan.
Jangan pernah lupa - Anda spesial...!!!
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:27)


“Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:18b

Mei 07, 2012

UJIAN KETULUSAN HATI


Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, ...
- Mazmur 73:1

Jam enam kurang enam menit, kata jam bundar besar diatas meja informasi di Grand Central Station. Letnan Angkatan Darat bertubuh jangkung dan muda usia yang baru datang dari arah rel kereta mengangkat wajahnya yang tebakar matahari, dan matanya memicing untuk melihat waktu yang tepat. Jantungnya berdebar keras sehingga mengejutkannya karena ia tak dapat mengendalikannya. Enam menit lagi, ia akan bertemu dengan wanita yang telah mengisi tempat istimewa dalam hidupnya selama 13 bulan ini, wanita yang belum pernah ia lihat, tapi yang kata-kata tertulisnya telah menemaninya dan senantiasa menabahkan hatinya. Ia berdiri sedekat mungkin ke meja informasi, sedikit di luar lingkaran orang yang mengerumuni petugas.

Letnan Blandford teringat suatu malam tertentu, saat pesawatnya terperangkap di tengah sekelompok kaum Zero. Ia melihat wajah salah seorang pilot musuh yang menyeringai. Dalam salah satu suratnya, ia mengakui pada sahabat penanya bahwa ia seing merasa takut, dan hanya beberapa hari sebelum pertempuran ini, ia menerima jawaban surat darinya: "Tentu saja kamu takut.. semua pria pemberani pun begitu. Bukankah Raja Daud juga mengenal takut? Karena itulah dia menulis Mazmur 23. Lain kali, saat kamu meragukan dirimu, aku ingin kamu mendengar suaraku membacakan ini untukmu "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku". Dan ia ingat; ia mendengar khayalan suaranya, dan suara itu memperbaharui kekuatan dan keterampilannya.

Sekarang ia akan mendengar suara aslinya. Pukul enam kurang empat. Wajahnya semakin tegang. Di bawah atap luas berbintang, orang berjalan bergegas, seperti benang-benang berwarna dianyam ke dalam jaring-jaring kelabu. Seorang gadis mendekatinya, dan Letnan Blandford tersentak. Gadis ini memakai sebuah bunga merah pada kelepak jasnya, tapi bunganya adalah bunga buncis merah, bukan mawar merah kecil yang sudah mereka sepakati. Lagipula, gadis itu terlalu muda, sekitar 18, sedangkan Hollis Meynell sudah sejujurnya mengatakan bahwa ia berumur 30.

"Memangnya kenapa?" ia menjawab waktu itu. "Aku 32." Padahal, usianya baru 29.

Pikirannya kembali pada buku-buku itu yang pasti ditaruh sendiri oleh Tuhan ke dalam tangannya dari antara ratusan buku perpustakaan Angkatan Darat yang dikirim ke kamp latihan Florida. Of Human Bondage, judulnya; dan di seluruh buku itu ada catatan yang ditulis dengan tulisan wanita. Ia selalu membenci kebiasaan mencoret-coret buku, tapi kata-kata ini berbeda. Ia tak pernah menyangka bahwa seorang wanita dapat memandang ke dalam hati seorang pria dengan begitu lembut, begitu pengertian. Namanya ada pada sampul: Hollis Meynell.

Ia mencari buku telepon New York City dan menemukan alamatnya. Ia menyuratinya, dan wanita itu membalas. Hari berikutmya ia dikirim pergi, tapi mereka melanjutkan surat-menyurat. Selama 13 bulan, wanita itu dengan setia membalas, dan lebih dari sekedar membalas. Saat surat si letnan tidak tiba, wanita itu tetap menulis dan sekarang si letnan yakin bahwa ia mencintai wanita itu dan wanita itu mencintainya. Tapi, wanita itu menolak semua permintaannya untuk mengirimkan fotonya. Tentu saja hal tersebut kurang baik.
Tapi ia menjelaskan : "Kalau perasaanmu terhadapku sungguh-sungguh, berdasarkan ketulusan hati, wajahku tidak akan menjadi masalah. Misalnya aku memang cantik. Aku akan selalu dihantui perasaan bahwa kamu mengambil keputusan berdasarkan hal itu, dan cinta semacam itu membuatku jijik. Misalkan aku biasa-biasa saja (dan kamu harus mengakui bahwa ini lebih mungkin). Lalu aku akan selalu cemas bahwa kamu terus menyuratiku karena kamu kesepian dan tak punya orang lain. Jangan, jangan minta fotoku. Kalau kamu datang ke New York, kamu bisa menemuiku, lalu kamu dapat mengambil keputusan. Ingat, kita berdua bebas untuk menghentikan atau melanjutkan persahabatan kita-apa pun yang kita pilih."
Pukul enam kurang satu - hati Letnan blandford meloncat lebih tinggi dari yang pernah dilakukan pesawatnya. Seorang wanita muda melangkah ke arahnya. Tubuhnya tinggi dan ramping; rambut pirangnya mengikal dari telinganya yang indah. Matanya biru bagai bunga, bibir dan dagunya memiliki ketegasan yang lembut. Dalam pakaian hijau pucat, ia seperti penjelmaan masa musim semi. Ia melangkah ke arah wanita itu, benar-benar lupa melihat bahwa si wanita tidak memakai bunga mawar, dan saat ia bergerak, sebuah senyuman kecil menantang melengkungkan bibirnya.

"Awas tertabrak, bung?" gumannya.

Dengan tak terkendalikan, ia melangkah selangkah mendekatinya. Lalu ia melihat Hollis Meynell. Wanita itu berdiri hampir tepat di belakang gadis tadi, seorang wanita berusia jauh di atas 40, rambutnya yang beruban dimasukkan di bawah topi tua. Tubuhnya lebih dari gemuk; pergelangan kakinya dijejalkan ke dalam sepatu hak rendah. Tapi, ia mengenakan mawar merah pada kelepak kusut jaket coklatnya. Gadis berpakaian hijau tadi telah bergegas pergi. Blandford merasa seakan terbelah dia, begitu kuat hasratnya untuk mengikuti si gadis, tapi begitu dalam kerinduaannya pada wanita yang jiwanya telah menemani dan menjunjung jiwanya; dan wanita itu berdiri di depannya. Wajahnya yang montok pucat terlihat lembut dan bijak; ia dapat melihatnya sekarang. Mata kelabunya berkelip hangat dan ramah.

Letnan Bladford tidak ragu-ragu. Jarinya mencengkeram buku kecil Of Human Bondage yang berkulit biru dan sudah usang, yang menjadi ciri-cirinya untuk si wanita. Ini tak akan menjadi cinta, tapi akan menjadi sesuatu yang berharga, sesuatu yang lebih langka daripada cinta-persahabatan yang telah dan selalu akan disyukuri olehnya. Ia menegakkan bahunya yang lebar, memberi hormat, dan menyodorkan buku itu pada si wanita, meskipun selagi ia bicara, ia merasa kaget oleh kepahitan rasa kecewanya.

"Saya Letnan John Blandford dan ibu... ibu adalah Bu Meynell. Saya senang kita bisa bertemu. Bolehkah... bolehkah saya mengajak Ibu makan malam?"

Wajah wanita itu melebarkan senyuman sabar. "Ibu tak tahu ini masalah apa, nak," jawabnya. "wanita berbaju hijau - yang baru saja lewat - memohon Ibu mengenakan mawar ini pada baju ibu. Dan katanya, kalau kamu mengajak Ibu makan, Ibu harus memberi tahu, dia menunggumu di rumah makan besar di seberang jalan. Katanya ini semacam ujian. Ibu sendiri punya dua putra yang jadi tentara, jadi Ibu tak berkeberatan menolongmu.

Mei 05, 2012

DATANGLAH SEBAGAIMANA ADANYA


Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi," dan menemukan lokasinya.

Ya.. aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang jelek dan lusuh, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan. begitu orang lain menilai aku
.
Bau yang tidak enak ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."

Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.

"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.

"Robby Cahyadi alias Robby one way" kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya.

Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?"

Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!"

Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.

Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan".

Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini!

Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."

Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini?

"Apa menu spesial hari ini?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.

"Keselamatan," jawabnya.

"Aku ambil," jawabku spontan.

Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.

Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya."

Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.

"Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."

Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu.

Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, "Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semuanya ini."

Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."

Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."

Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana."

Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.

"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."

Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.

Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Robby, AKU MENYERTAI KAMU SELALU."

Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan.

Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?"

"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.

"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.

"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.

"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.

Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru.. berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.

Aku akan pergi.

Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.

Aku akan memberitakan Injil ...

Aku akan membagikan undangan-undangannya.

Dan aku akan memulainya dengan kamu.

Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu... "DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI."
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. ~Mat 28:18-20